
Lebih dari 90 mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Soegijapranata Catholic University (SCU) yang tergabung dalam 9 kelompok telah membantu SOS Children’s Village, NGO yang aktif mendukung hak-hak anak, dalam mengkampanyekan program sosial mereka melalui karya desain grafis. Karya tersebut ditampilkan dalam Pameran Studio DKV Terpadu yang tahun ini diselenggarakan di Gedung Fransiskus Asisi, Kampus 2 SCU BSB pada Rabu, 10 Desember 2025.
Mahasiswa sebelumnya telah melakukan observasi lapangan di wilayah dampingan SOS, mulai dari internal village sampai ke desa-desa binaan, salah satunya Kel. Kuningan, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang. Setiap kelompok mahasiswa diminta mendalami permasalahan dan menciptakan solusinya melalui karya desain grafis dengan pendekatan Integrated Marketing Communication (IMC). Beberapa contoh studi kasus seperti kampanye penggalangan donasi, promosi desa wisata, program keluarga bahagia, hingga pemberdayaan anak muda.
Dari sana, mahasiswa menganalisis permasalahan, menentukan target pasar, hingga kemudian menerjemahkan ide abstrak menjadi media visual yang komunikatif. “Mereka harus menyentuh aspek kognisi dan afeksi, hingga mengubah perilaku target pasarnya. Sehingga, kampanye yang tadinya terpisah-pisah, bisa selaras (integrated) dan arahnya juga jelas. Harapannya, masyarakat bisa lebih mengenal serta memahami program-program SOS sekaligus tergerak untuk terlibat,” jelas Dosen DKV SCU, Peter Ardhianto, S.Sn, M.Sn, Ph.D.
Langkah ini menurut Widi Artanti, Community Family Empowerment Officer SOS, mendapatkan dampak signifikan. “Mahasiswa sangat membantu kami dalam mengembangkan program agar lebih berdampak, baik di dalam maupun luar village. Desain dan ide mereka bisa mendukung kampanye yang kuat,” kesannya.
Lebih lanjut, Widi menilai pentingnya kampanye program sosial sangat dibutuhkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. “Tujuan akhirnya adalah kesejahteraan anak. Kampanye yang dibuat mahasiswa akan sangat mendukung keberlanjutan kami,” lanjutnya.
Peter menambahkan bahwa pameran ini merupakan capaian Mata Kuliah Studio DKV Terpadu. Mata kuliah ini mengedepankan pada pendekatan IMC dan mengajak mahasiswa melihat langsung kebutuhan masyarakat sekaligus menciptakan solusi kreatif yang relevan.
“Kami ingin mempersiapkan mahasiswa dengan pengalaman dan permasalah yang nyata ada di lapangan. Di sisi lain, karya mereka bisa membuat program-program sosial, seperti yang ada di SOS, dapat menjangkau lebih banyak orang,” tandas Peter.