Unika Soegijapranata pada hari ini Senin (28/2), kembali mengadakan kegiatan vaksin Booster untuk jenis vaksin Aztra Zeneca yang dilaksanakan di selasar gedung Thomas Aquinas.
Dalam kegiatan tersebut hadir Wakil Rektor Bidang Inovasi, Riset dan Publikasi Unika Soegijapranata Robertus Setiawan Aji N ST MComIT PhD, dan juga hadir pula Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Bisnis Dr R Probo Yulianto Nugrahedi STP MSc, serta Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr Berta Bekti Retnawati MSi.
Dalam keterangannya, Robertus Setiawan Aji PhD menyatakan Unika Soegijapranata dengan tagline Talenta pro Patria et Humanitate, berusaha berkolaborasi dan bersinergi bersama dengan beberapa departemen terkait, yaitu IPDN-Kemendagri, TNI-AL, Dinas Kesehatan Kota Semarang, Pemkot Semarang, dan Puskesmas, untuk mencoba memfasilitasi kebutuhan vaksin Booster bagi masyarakat dan civitas akademika Unika Soegijapranata.
“Kegiatan vaksin di Unika hingga saat ini sudah tiga kali dilaksanakan, yaitu pada bulan Juli hingga Agustus tahun lalu, dan dua kali pada bulan Februari tahun ini. Dalam kegiatan vaksin Booster ini, Unika mendapat target sekitar 2000 vaksin yang diberikan kepada masyarakat umum dan civitas akademika Unika, ” paparnya.
Lebih lanjut Robertus Aji juga berharap agar kesempatan yang baik ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat dan civitas akademika Unika, terutama sesuai dengan program pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat berkenaan dengan masih merebaknya pandemi covid-19 di Kota Semarang.
Sementara Koordinator Pelayanan Klinik Ibu Teresa Unika Soegijapranata, dr Fransisca Melianie Suhendro yang turut hadir dalam kegiatan vaksin Booster, mengungkapkan meskipun masyarakat sudah mendapatkan vaksin Booster, namun diharapkan jangan terlena dengan gejala omicron yang dinyatakan sebagai gejala yang ringan.
“Kita diharapkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan yaitu jaga jarak, dihindari makan bersama, kegiatan berkerumun dikurangi, cuci tangan, makan sehat dan jangan lupa untuk berolah raga,” pesannya.
Hal tersebut karena pada kenyataannya, ada beberapa kasus penderita yang dirawat di rumah sakit adalah kasus delta, yang mana kerena sudah ada kekebalan maka gejalanya jadi lebih ringan menyerupai omicron, tandasnya. (FAS)
