Pages

MAHASISWA PSIKOLOGI SE-JAWA DEBAT DI UNIKA SOEGIJAPRANATA

Picaso
Mahasiswa diharapkan mempunyai kepekaan terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat. Akhir-akhir ini di tengah masyarakat, muncul banyak permasalahan mengenai seksualitas. Mahasiswa Psikologi bisa mengambil peran utama untuk meretas masalah-masalah ini.
Hal ini diungkapkan Linggarjati Novi, dekan Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata, ketika memberi kata sambutan untuk membuka acara PICASO 2014. PICASO, yang merupakan kependekan dari Psychology Soegijapranata Academic Competition, merupakan acara yang diselenggarakan BEM Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata.
“PICASO 2014 sudah disiapkan sejak tahun lalu. Ada beberapa kategori lomba yang diselenggarakan, yakni Lomba Cerdas Cermat untuk tingkat SMA di Semarang, lomba desain print-ad untuk umum, dan lomba debat psikologi untuk mahasiswa jurusan psikologi wilayah Jawa-Bali,” jelas Benediktus Kristiadi Gunawan, ketua panitia PICASO 2014.
Mahasiswa yang akrab disapa Beni ini juga menjelaskan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah pertama, untuk menjadi wadah bagi mahasiswa psikologi di Pulau Jawa-Bali untuk mengembangkan potensi akademik di bidang Psikologi Kesehatan dan kedua, sarana mengenalkan psikologi kepada pelajar tingkat SMA di Semarang.
Saling Adu Argumen
Dalam PICASO 2014, lomba debat menjadi perhelatan terbesar. Ada 20 tim yang berasal dari 11 universitas. Tim yang berlaga berasal Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (UA), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Bina Nusantara (Binus), Unika Atma Jaya Jakarta, Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Sanata Dharma (Sadhar), Unika Soegijapranata (Unika), Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Islam Indonesia.
Keduapuluh tim saling beradu argumen sejak tanggal 15-18 Mei 2014. Namun di luar ruang debat, keakraban antar tim tampak terjalin dengan baik. “Hal ini terjadi berkat kinerja panitia yang solid. Selain itu, panitia juga mengadakan acara dinamika perkenalan sehingga di sini kami juga mendapat banyak kawan,” tutur Dewanti, mahasiswa asal Universitas Sanata Dharma.
Meski para peserta nampak akrab satu sama lain, para peserta tidak lupa bahwa mereka sedang bersaing. Di waktu-waktu luang, mereka memanfaatkannya dengan belajar dan diskusi.
Pertandingan demi pertandingan terjadi. Akhirnya hanya ada satu tim yang layak menjadi juara satu. Piala juara 1 dibawa pulang oleh tim dari Unika Atma Jaya Jakarta. Sedangkan piala juara 2 dibawa pulang ke Bandung oleh tim dari Universitas Padjajaran, dan piala ketiga diboyong ke Yogyakarta oleh tim Universitas Sanata Dharma. (teo)

Tag

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp