Unika Soegijapranata yang memiliki peringkat A pada Akreditasi Institusi (AIPT) dan menduduki peringkat 8 dari seluruh PTS terbaik di Indonesia serta yang ke-39 dari PTN dan PTS se-Indonesia versi Kemenristekdikti 2018, ternyata tidak hanya mampu meningkatkan sisi akademis dan kelembagaannya saja tetapi juga berhasil mendorong para mahasiswanya untuk berprestasi dan mengembangkan bakat atau talenta mereka dalam kancah Internasional.
Baru-baru ini UKM Gratia Choir Unika berkesempatan menggelar ajang international choral festival yang diberi nama Soegijapranata Choral Festival (SCF), yaitu sebuah kompetisi paduan suara bertaraf internasional yang telah dilaksanakan pada tanggal 6-9 September 2018 di Ruang Auditorium, Gedung Albertus, Unika Soegijapranata.
Selama empat hari, Unika dipenuhi oleh ribuan orang yang berasal dari berbagai penjuru tanah air. Tak hanya dari Indonesia, namun negara tetangga, yaitu Filipina juga mengikuti kompetisi yang baru pertama kali diselenggarakan oleh Unika ini.
Tim Artistik dan Juri
Pelaksanaan SCF ini juga tidak akan berhasil tanpa sentuhan para tim artistik. Tim Artistik yang mengkonsep rancangan acara ini adalah Agastya Rama Listya, Budi Susanto Yohanes, dan Alfonso Andika Wiratma yang juga merupakan pelatih dari UKM Paduan Suara Unika Gratia Choir. Selain para tim artistik yang membuat sebuah kompetisi bergengsi, maka Unika juga menghadirkan juri-juri yang ahli di bidang paduan suara dan juga tim artistik yang merancang jalannya acara SCF. Juri-juri yang diundang di acara SCF adalah juri-juri yang memiliki pengalaman di bidang paduan suara serta bertaraf internasional, dan beberapa diantaranya adalah composer lagu.
Mereka adalah: Avip Priatna (Indonesia), Mark Anthony Carpio (Filipina), Dr. Masashi Kishimoto (Jepang), Agastya Rama Listya (Indonesia), dan Budi Susanto Yohanes (Indonesia). Para juri mengaku puas dengan acara yang telah diadakan oleh Unika. Salah satu juri, yaitu Budi Susanto Yohanes yang juga sebagai tim artistik mengatakan bahwa Soegijapranata Choral Festival juga termasuk salah satu kompetisi yang paling bergengsi di Indonesia, dilihat dari para peserta, kesiapan acara dan juga para juri yang menilai.
Seleksi Rekaman
Sebelum mengikuti kompetisi di SCF para peserta harus mengirimkan rekaman suara untuk kemudian diseleksi, dan bagi kelompok paduan suara yang lolos seleksi dapat mengikuti kompetisi SCF. Setelah melewati proses seleksi rekaman, terpilihlah 48 tim paduan suara dari 12 kota di Indonesia, yaitu: Surabaya, Surakarta, Salatiga, Sidoarjo, Jakarta, Ambarawa, Bandung, Semarang, Wamena, Lampung, Malang, dan Tomohon. Tak hanya itu, namun ada juga dari Mindanao, Filipina.
Agustinus Dian sebagai salah satu anggota dari Steering Committee SCF juga merasa bangga karena antusias para peserta sangat membludak.
“Saya merasa bangga dan tidak menyangka antusias para peserta sangat besar, apa lagi pada saat closing ceremony dan awarding night, saya sangat terharu. Gedung Albertus sampai penuh sesak dibanjiri para peserta dengan wajah yang berbinar-binar,” kata Agustinus Dian sambil menjelaskan dengan menggebu.
Dukungan Alumni
Persiapan acara ini sendiri sudah disiapkan sejak setahun yang lalu walaupun ide untuk menyelenggarakan acara ini telah dicetuskan sejak tiga tahun yang lalu. Seiring berjalannya waktu, persiapan demi persiapan terus dilaksanakan, mulai dari menentukan konsep, membuat buku panduan, menentukan siapa saja target acara, menentukan kapan tanggal yang pas, mencari sponsor dan vendor-vendor dan lain sebagainya.
Theresia Tyas sebagai ketua panitia mengaku sangat bangga terhadap pencapaian Gratia Choir sehingga dapat berhasil menyelenggarakan acara sebesar ini. “Aku merasa sangat bangga dan luar biasa. Awalnya saya merasa ingin menyerah, karena ini event pertama dan bagi saya ini event yang sangat besar. Tapi berkat dukungan dari universitas, semangat teman-teman panitia, dan antusiasme para peserta yang datang dari jauh, saya jadi semakin yakin bahwa SCF dapat terlaksana dengan baik, dan ternyata memang terbukti, ” ujar There mahasiswi Psikologi Unika Soegijapranata.
Panitia SCF sendiri tidak hanya berasal dari para mahasiswa Unika, namun ada juga alumni Unika yang juga memiliki semangat dan kecintaan yang besar bagi Unika. Salah satunya adalah Agustinus Dian, walaupun sekarang telah bekerja namun masih ikut serta membantu proses SCF ini.
“Memang tidak mudah membagi waktu antara pekerjaan dan SCF ini. Setelah bekerja saya sangat memanfaatkan waktu di hari libur, entah itu waktu weekdays atau weekend. Bahkan waktu SCF berlangsung saya tidak bisa ikut full acaranya, hanya waktu saya libur saja. Namun, Puji Tuhan semua berjalan dengan lancar,” jelasnya.
Milestone Gratia
Agustinus Dian juga menjelaskan bahwa acara SCF ini sudah sejak lama dicetuskan, lebih tepatnya tahun 2015. Setiap beberapa tahun sekali Gratia Choir sudah mencetuskan milestonenya. Setelah berhasil terbang ke Eropa dan membawa pulang enam medali untuk Indonesia. Kini Gratia Choir menjadi tuan rumah sebuah festival paduan suara internasional. (Sit.Nar)