Unika Soegijapranata yang telah mendapat peringkat A pada Akreditasi Institusi (AIPT), telah mendapat amanah dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk menjadi Perguruan Tinggi (PT) Asuh bagi lima PTS di Medan.
Dalam rangka itu maka pada hari Kamis (20/9), telah diselenggarakan Monitoring dan Evaluasi Hibah Program Asuh Perguruan Tinggi Unggul 2018 di ruang Hijau, kampus Unika.
Hadir dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) tersebut, Kepala Seksi Peningkatan Mutu Direktorat Penjamin Mutu Ditjen Belmawa Kemenristekdikti, Octa Nugroho bersama dua reviewer yaitu Siti Nurul Hidayati, S.Pd., M.Pd dan Ir. Ahmad Wicaksono, Ph.D.
Dalam wawancara saat kegiatan dilaksanakan, Octa Nugroho menjelaskan perihal kegiatan Monev yang sedang berlangsung.
“Kami dari tim Direktorat Penjaminan Mutu Direktorat Jenderal Pembelajaran Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, berkunjung untuk melakukan bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi atas program Perguruan Tinggi (PT) Asuh menuju Prodi Unggul.”
“Unika Soegijapranata merupakan salah satu PT Asuh yang ada di tahun 2018 ini. Jadi kami melihat sejauh mana pelaksanaan program telah berjalan dan kegiatan-kegiatan yang ada dapat lebih dioptimalkan. Disamping itu bersama reviewer atau narasumber tentu saja akan merekomendasikan apa-apa saja yang dilakukan agar kegiatan lebih optimal dan mencapai sasarannya, kami sangat bergembira karena dengan program ini Unika Soegijapranata membantu Direktorat Penjaminan Mutu dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan tinggi di seluruh Indonesia dan menyebarluaskan budaya mutu pendidikan tinggi,” ucap Octa.
“Kami harapkan rekomendasi yang diberikan oleh narasumber kami baik Ibu Nurul ataupun Pak Ahmad Wicaksono dapat ditindaklanjuti, lalu harmonisasi silaturahim yang telah dibentuk dari Unika Soegijapranata dan PT Mitra Asuhannya terus terjalin walaupun nanti program ini telah selesai,”lanjutnya.
Lebih lanjut Octa berharap kegiatan-kegiatan yang masih belum dilaksanakan bisa dimaksimalkan lagi sehingga kegiatan dapat berlangsung secara baik sesuai dengan proposal awalnya. Yang belum selesai diharapkan diselesaikan baik pelaksanaan kegiatan maupun serapan anggarannya, utamanya agar perguruan tinggi mitra asuh tadi dapat terdorong peningkatan mutunya dan akreditasinya atau diharapkan dia terdorong menjadi minimal B.
“Jadi tentu seperti tadi kami sampaikan bahwa program ini merupakan salah satu program prioritas dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi bahwa program ini sungguh baik karena saling berbagi itu akan memberikan manfaat bagi yang memberi dan yang diberi. Yang diberi akan mendapatkan sesuatu yang lebih dan yang memberi juga akan mendapatkan kekuatan lagi karena sebagai PT asuhan, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, pasti akan memperbaiki dulu untuk menjadi sempurna sebelum membina yang lain,” tutupnya. (fas)