Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang, salah satunya adalah budaya Jawa. Budaya Jawa sendiri juga memiliki banyak ragam dan bentuk manifestasi, ada yang berupa seni batik, seni ukir, seni musik, seni tari, tembang, tatakrama serta masih banyak lagi bentuk yang bisa kita ketahui. Namun dari begitu banyak manifestasi budaya Jawa, ada salah satu seni yang hingga saat ini masih sering dijumpai yakni tarian tradisional Jawa. Meski demikian karena arus jaman dan modernisasi, lambat laun akan sangat sulit menemukan generasi yang cinta akan kebudayaan Jawa. Justru sebaliknya mereka lebih tertarik dengan budaya asing yang tak memiliki pengaruh dengan sejarah Indonesia maupun kearifan lokal.
Menyikapi hal tersebut, maka Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Kembang Taru Unika Soegijapranata menyelenggarakan kegiatan perlombaan tari dengan tema âCakrawala Budaya Jawaâ.
Bertempat di Ruang B.3.1 Gedung Henricus Constant pada hari Sabtu (14/5), kegiatan lomba tari ini diikuti oleh 9 tim peserta. Menurut ketua panitia lomba, Rosewita Anggraeni Bastian kegiatan ini baru pertama kalinya diselenggarakan oleh UKM Seni Kembang Taru,
âKegiatan perlombaan ini baru pertama kalinya diselenggarakan oleh UKM kami. Dengan melihat antusiasisme dari generasi muda pada budaya tradisional yang semakin memudar, membuat kami memikirkan bagaimana cara untuk membangkitkan kembali semangat untuk melestarikan kebudayaan lokal tersebutâ ungkapnya.
âKeseriusan kami dalam membangkitkan budaya lokal khususnya seni tari, kami tunjukkan dengan melibatkan juri yang tidak sembarangan, karena yang kami datangkan adalah juri dari Institut Seni Indonesia Surakarta yaitu Danang Pamungkas S.Sn, kemudian adapula juri dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Hermani Setiwati dan juga terdapat juri dari Mangkunegaran yaitu Dewi Galuh Sintosari A.Md,â tambahnya.
âKegiatan ini patut diapresiasi, karena sangat jarang anak muda mengangkat perlombaan dengan tema kebudayaan lokal, khususnya kebudayaan jawa. Mungkin untuk selanjutnya bisa diadakan kembali lomba seperti ini agar kesadaran kaum muda untuk melestarikan kebudayaannya semakin meningkatâ himbau Hermani Setiwati. (Ign)
Mahasiswa DKV SCU Ciptakan Solusi Inklusif untuk Komunitas Difabel dalam Pameran Studio Terpadu
Sebanyak 96 karya mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV)