Unika Soegijapranata telah mengadakan lomba untuk mengasah kreativitas mahasiswa melalui cerita yang dituangkan dalam sosial media Steller berjudul “Unika Punya Cerita”. Lomba yang digelar sejak November 2016 ini telah diikuti oleh 36 Peserta dari berbagai fakultas di Unika.
Menurut Ketua Panitia, Katharina Ardanareswari, S.TP, M.Sc, ajang lomba ini dijadikan sebagai saluran bercerita tentang unika dari sudut pandang mahasiswa, terkait apa yang mereka rasakan dan mereka alami sendiri di Unika.“Lomba Unika Punya Cerita ini digagas oleh Pak Ridwan Sanjaya selaku Wakil Rektor IV untuk memberikan sudut pandang mengenai Unika dari sisi mahasiswa sendiri. Unika Punya Cerita menggunakan steller karena mudah digunakan dan tampilan yang bagus serta dapat digunakan sebagai ajang bercerita melalui dunia digital” jelasnya.
Ketentuan tema dalam Unika Punya Cerita ini berupa panorama, prestasi, aktivitas, sosok dan karya. Hal ini bertujuan pula untuk memberikan gambaran ide kepada peserta agar mudah menentukan cerita bagi karyanya. “Kriteria penilaian yang kami gunakan adalah kesesuaian cerita dengan tema, kekuatan cerita, kreativitas dalam penyampaian pesan, nilai positif yang disampaikan dalam cerita, komposisi gambar ataupun video. Bobot untuk setiap kriteria sama, serta untuk juara favorit selain kelima kriteria tersebut juga ditambah dengan jumlah like terbanyak” imbuhnya.
Pengumuman pemenang lomba dilaksanakan pada hari Senin (30/1), namun penyerahan hadiahnya baru dilaksanakan pada hari Rabu (8/2) bertempat di Ruang Hijau Gedung Mikael lantai 3. Para pemenang lomba Unika Punya Cerita adalah sebagai berikut : Bagus Adityatama sebagai juara I, Sri Rejeki Desviyanti juara II, Lukas Bryandito Wicaksono sebagai Juara III dan Dina Alviana sebagai Juara Favorit.
Penyerahan hadiah ini dilakukan oleh Ketua Panitia, Katharina Ardanareswari, S.TP, M.Sc dan Wakil Rektor IV Dr. Ridwan Sanjaya, S.E, S.Kom, MS.EIC.
Karya Bagus Adityatama sebagai Juara I lomba Unika Punya Cerita berjudul Unseen Heroes. Menurutnya, ia terinspirasi ketika sedang makan di pujasera gedung Thomas Aquinas dan melihat sosok ibu cleaning service yang tidak pernah lelah bekerja meskipun usianya sudah tak muda lagi.“Saya melihat ibu tersebut pekerja keras dan tidak mengenal lelah untuk menyelesaikan tugasnya walaupun seringkali pekerjaan yang dia geluti mungkin dipandang sebelah mata oleh orang lain. Beliau tetap bekerja dengan penuh tanggung jawab dan tekun ” tutur Bagus.(Ign)