Pages

Membangun Kecintaan Kaum Muda Pada Budaya Tradisional

Untuk lebih menumbuhkan kecintaan kaum muda terhadap budaya tradisional Indonesia, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kembangtaru Unika Soegijapranata mengadakan Seminar “Seni Tradisional Nusantara Zaman Kini” pada Sabtu (7/10) bertempat di ruang Theater Gedung Thomas Aquinas Lantai 3.
Hadir sebagai narasumber dalam acara seminar ini, seorang seniman tradisional  Indonesia yang terkenal yaitu Didik Hadiprayitno atau yang akrab disapa Didik Nini Thowok. Didik Ninik Thowok yang menjadi pembicara utama dalam seminar ini mengatakan bahwa ada banyak kasus yang terjadi dengan kebudayaan Indonesia. Salah satu kasusnya yaitu punahnya kebudayaan tradisional sebagai akibat dari kurangnya minat generasi penerus pecinta kebudayaan tradisional. “Kalau seni tradisional khususnya seni tari yang saya geluti jaman sekarang memang sudah banyak yang punah karena generasi penerus atau peminatnya sudah berkurang dibanding jaman dulu. Anak jaman sekarang kan terpengaruh modernisasi dan globalisasi, itu tidak bisa kita elak dan ada image yang menganggap bahwa seni tradisional itu kuno atau jadul” ungkap Didik.
Ia juga mencontohkan salah satu kebudayaan seni tradisional yang sudah punah karena tidak adanya generasi penerus yaitu kebudayaan Joget Jabung dari daerah Gemawang. Selain menceritakan adanya kasus kebudayaan yang punah, Didik juga menceritakan ada kebudayaan yang diklaim menjadi milik negara lain. “Kemarin ada yang marak memberitakan bahwa di Malaysia ada kuda lumping, wah itu heboh sampai ada yang mau menuntut tapi kitanya saja juga kurang memberikan penghargaan kepada seni tradisional. Pokoknya banyak lah kasusnya yang terjadi. Kita sendiri ketika ada negara lain yang peduli dengan seni tradisional kita, justru kita malah heboh marah-marah, ngamuk,  ngapain begitu? perhatian aja enggak, apalagi ngopeni,” tegas Didik.
Regina Riski A selaku ketua panitia seminar, dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa seminar ini merupakan forum bersama untuk para mahasiswa dalam mencermati kebudayaan tradisional yang semakin hari semakin tergerus arus globalisasi. “Seminar ini merupakan wadah untuk kita semua dalam mencermati kebudayaan tradisional yang selama ini tergerus oleh arus globalisasi. Selain itu acara ini juga merupakan event awal yang digelar oleh Unika untuk memberikan suatu bekal ilmu bidang seni khususnya seni tari” ujar Regina.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaaan Unika, Dr. V. Kristina Ananingsih, ST., M.Sc terkait penyelenggaraan acara seminar ini, “Kita tahu bahwa kebudayaan tradisional Indonesia banyak dipelajari oleh orang-orang luar negeri seperti misalnya para mahasiswa darmasiswa Unika yang berasal dari Amerika, salah satu tujuan mereka datang ke Indonesia adalah untuk mengenal budaya dan belajar gamelan, yang menjadi pertanyaan bagaimana dengan mahasiswa kita sendiri? Apakah juga sudah nguri-uri kabudayan Indonesia?” ujar Kristina.
Selanjutnya pada sesi penghujung acara seminar, sebagai wujud keprihatinan bersama, Didik mengajak kurang lebih 100 mahasiswa peserta seminar untuk mempelajari dan memahami berbagai budaya seni tradisional Indonesia khususnya seni tari karena Indonesia kaya akan berbagai macam kebudayaan sehingga diharapkan dalam diri mahasiswa akan tumbuh kecintaan dan kebanggaan serta rasa memiliki budaya sendiri. (Holy)

Tag

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp