Program Studi Sastra Inggris, Ilmu Komunikasi, dan Desain Komunikasi Visual (DKV) Soegijapranata Catholic University (SCU) meresmikan Laboratorium Kolaborasi mereka yang bertempat di Gedung Henricus Constant, Kampus 1 SCU Bendan. Laboratorium ini diresmikan Wakil Rektor Bidang Inovasi, Riset, dan Publikasi Robertus Setiawan Aji N, PhD dan Wakil Rektor Bidang Pengembangan Sumber Daya Dr. Agnes Advencia C pada Rabu, 23 April 2025.
Dalam kesempatan ini, laboratorium turut diberkati oleh Romo Kepala Campus Ministry for Christ (CMC) SCU Rm. Sbastianus Prasetya Aditama N, Pr.
Fasilitas Penunjang
Laboratorium ini pun dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang pembelajaran modern, mulai dari green screen, peralatan broadcasting, hingga ruang produksi audio visual dan multimedia. “Ini bukti komitmen SCU dalam mendukung nilai-nilai kolaborasi, karena semakin ke sini pengembangan ilmu pengetahuan itu sangat multidisiplin,” sambung Kepala Laboratorium Yosafat Yogi Tegar N, MA.
Fasilitas tersebut menurut Kaprodi Ilmu Komunikasi SCU Fidelis Aggiornamento Saintio, MIKom dapat mendukung mahasiswa dalam proses pembelajaran “Mereka bisa berkarya tanpa terbatas alat, lebih liar dan lebih luas,” tegasnya.
Lebih lanjut, baik Yosafat maupun Fidelis menilai mahasiswa dari ketiga program studi bisa berkolaborasi untuk membuat film pendek. Terkhusus untuk Ilmu Komunikasi, mahasiswa juga bisa memproduksi podcast. Lain halnya dengan DKV, iklan juga menjadi karya yang bisa dikembangkan.
Dengan adanya green screen, Kaprodi DKV SCU Louis Cahyo Kumolo Buntaran, MM menjelaskan mahasiswa bisa ‘me-setting’ background atau tempat pengambilan gambar yang tidak terbatas. Selain itu, fasilitas ini juga memudahkan mahasiswa jika ingin melakukan live streaming. “Memudahkan editing dan visual effect-nya ketika mau membuat sebuah film, lightning-nya juga bisa diatur,” lanjutnya.
DKV SCU sendiri mempunyai Mata Kuliah Audio Visual dan Videografi dengan fokus tugas akhir pada produksi film pendek. Adapula Mata Kuliah Marketing Communication yang meminta mahasiswa untuk membuat iklan berbasis audio visual. “Mereka bisa menggunakan fasilitas laboratorium untuk shooting mengambil footage videonya di sana, sebagai pemenuhan tugas yang based on project,” papar Louis.
Wadah untuk Berkarya
Bukan hanya mendukung proses pembelajaran, Aji menilai laboratorium ini dapat mewadahi sivitas akademika jika ingin berkarya. Ia pun berharap fasilitas di laboratorium dapat menunjang proses kreativitas mahasiswa.
“Karya tersebut harapannya bisa merepresentasikan program studi masing-masing dan dipersembahkan untuk institusi,” tutupnya dalam sambutan.