

Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL) Soegijapranata Catholic University (SCU) menyelenggarakan Kuliah Umum Matrikulasi untuk mahasiswa baru secara daring pada 29-30 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi sekaligus memperkuat pemahaman mahasiswa terkait dasar-dasar ilmu dan kepemimpinan lingkungan.
Mereka mengikuti 3 mata kuliah matrikulasi, yakni Etika dan Manajemen Lingkungan oleh Prof. Dr. Ignasius Dwi Atmana Sutapa, MSc, Ekologi dan Permasalahan Lingkungan oleh Prof. Dr. Ir. Y. Budi Widianarko, MSc, serta Dasar-Dasar Kepemimpinan Lingkungan oleh Rm. Dr. Wiryono Priyotamtama, MSc.

Menurut Sekretaris PDIL SCU Dr. Ir. Fl. Budi Setiawan, matrikulasi juga bertujuan untuk memperluas cara pandang mahasiswa terhadap persoalan lingkungan. Lebih dari itu, materi yang disampaikan melalui mata kuliah matrikulasi juga menjadi pondasi awal untuk menuntut mahasiswa dalam mengembangkan riset maupun kontribusi strategis di bidang lingkungan.
“Tema-tema tertentu pun juga diangkat, khususnya terkait isu lingkungan yang sedang populer atau naik daun. Terutama untuk hal-hal yang sifatnya penyegaran atau pemberian wawasan lingkungan,” tambahnya. Lanjutnya, adapun beberapa di antaranya seperti polusi, perubahan iklim, hingga isu ekologi dan konservasi.

Lebih lanjut, Dr. Budi berharap kuliah ini dapat memberikan pemahaman utuh kepada mahasiswa baru dalam membuka wawasan keilmuan lingkungan yang lebih luas. Ia pun menambahkan bahwa filsafat ilmu dan kepemimpinan lingkungan menjadi salah satu fokus mahasiswa dalam tahun pertama perkuliahan.
“Ilmu ini (lingkungan) sifatnya ‘kan multi dan interdisiplin, jadi calon mahasiswa dengan latar belakang keilmuan apapun sangat memungkinkan bergabung. Maka dari itu, perlunya bagi mereka memahami mengenai lingkungan dan ide-ide untuk riset yang akan dilaksanakan,” harap Dr. Budi.

Sependapat, Dosen PDIL SCU Gerardus Majella Adhyanggono, PhD menyoroti beragamnya latar belakang mahasiswa PDIL SCU yang menurutnya menunjukkan bahwa persoalan lingkungan perlu didekati secara terintegrasi dengan berbagai disiplin ilmu.
“Materi yang disampaikan dalam matrikulasi menjadi pondasi utama bagi pengembangan kemampuan dan pemahaman mahasiswa. Karena kita juga menempatkan ilmu lingkungan bukan sebagai ‘ilmu mati,’ melainkan terbuka dan terintegrasi pada ilmu-ilmu lain,” tandasnya.

