Sebanyak 35 mahasiswa Program Studi Magister Hukum Kesehatan, Soegijapranata Catholic University (SCU) Semarang, melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Taiwan pada 22-26 April 2025. Rombongan yang juga didampingi para dosen pendamping ini mengunjungi tiga institusi utama, yakni Tunghai University, Hungkuang University, dan Kuang Tien Teaching Hospital.
KKL kali ini diselenggarakan khusus untuk mahasiswa angkatan 40, dengan tujuan memperluas wawasan mengenai peraturan dan kebijakan hukum kesehatan di tingkat internasional, khususnya di negara Taiwan. “Setiap semester, kami mengadakan KKL agar mahasiswa dapat mengeksplorasi dan membandingkan sistem hukum kesehatan di berbagai negara. Kali ini kami memilih Taiwan karena sistem kesehatan dan perlindungan sosial di negara ini dinilai sangat maju,” ujar Dekan FHK SCU, Dr. Marcella Elwina S.
Di Tunghai University, mahasiswa mendapatkan kuliah umum dari Prof. Huang Chi Cen, pakar dari School of Law. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Huang membahas secara mendalam tentang hukum asuransi kesehatan di Taiwan, termasuk mekanisme perlindungan pasien dan tantangan hukum yang dihadapi dalam penerapan asuransi nasional.
Sementara itu, di Hungkuang University, mahasiswa mendapatkan materi dari Dr. Hung-Chung Shan dari Department of Senior Citizen Welfare and Long Term Care Business. Kuliah ini membahas konsep kesejahteraan lansia serta sistem layanan jangka panjang di Taiwan yang berfokus pada kualitas hidup bagi warga senior.
Tak hanya belajar di ruang kelas, para peserta KKL juga melakukan kunjungan langsung ke Kuang Tien Teaching Hospital. Di rumah sakit ini, mahasiswa diajak untuk meninjau secara langsung penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi pasien khusus, seperti pasien lansia, pasien paliatif, dan pasien dengan penyakit dimensia. Pengalaman ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana standar layanan kesehatan diterapkan di institusi kesehatan terkemuka di Taiwan.
Selain itu, dalam kegiatan KKL ini, mahasiswa juga melakukan studi lapangan tentang berbagai aspek kesehatan lingkungan. Mereka meneliti pengelolaan kesehatan pangan, terutama di kawasan street food populer, serta mempelajari standar kesehatan kerja di berbagai sektor di Taiwan.
“Melalui KKL ini, kami berharap mahasiswa tidak hanya memahami teori hukum kesehatan, tetapi juga mendapatkan pengalaman konkret tentang penerapan kebijakan di lapangan. Hasil dari studi ini nantinya akan dipresentasikan dalam Seminar Nasional dan Internasional HLIOS 5 yang kami selenggarakan,” jelas Dr. Marcella.
Kegiatan KKL ini ditutup pada 26 April 2025 di Taiwan. Para mahasiswa kini tengah mempersiapkan laporan ilmiah untuk diseminarkan di forum akademik tingkat nasional dan internasional, sebagai bagian dari upaya mendorong lahirnya pemikir hukum kesehatan yang visioner dan berwawasan global.
