Juarai Kompetisi Poster Nasional, Mahasiswa FK SCU Angkat Isu Depresi di Kalangan Generasi Muda

Juarai Kompetisi Poster Nasional, Mahasiswa FK SCU Angkat Isu Depresi di Kalangan Generasi Muda

Di tengah meningkatnya kasus gangguan kesehatan mental di Indonesia, mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Soegijapranata Catholic University (SCU), Yovita Juniati Christy, mengangkat isu depresi pada generasi muda dalam karya posternya yang berjudul “Generasi Muda Rawan Depresi.” Karya tersebut mengantarkan Yovita meraih Juara 3 dalam Kompetisi Poster Promosi Kesehatan (Pomkes) Nasional yang diselenggarakan Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) pada 9 Oktober 2025.

Kompetisi ini merupakan bagian dari rangkaian Intercultural Student Camp APTIK 2025, yang diikuti oleh sekitar 30 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Katolik di Indonesia, termasuk Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta dan UNPAR Bandung. Mengusung tema “Gangguan Mental dan Emosional pada Generasi Muda,” para peserta ditantang untuk menghadirkan karya visual edukatif yang mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu kesehatan mental.

Yovita mengungapkan bahwa topik depresi dipilih karena sering kali diabaikan oleh generasi muda. “Banyak orang, terutama generasi muda, masih menyepelekan kesehatan mental mereka sendiri. Bahkan mereka yang tampak ceria dan humoris pun bisa saja menyimpan beban pikiran berat ketika sendiri,” ujarnya. Melalui posternya, Yovita ingin mengajak masyarakat untuk berani mengenali ketidaknyamanan diri sebagai langkah awal pemulihan depresi.

Poster Yovita menampilkan ilustrasi yang menggambarkan pergulatan batin remaja yang tampak baik-baik saja di luar namun sebenarnya tengah berjuang melawan rasa hampa, bersalah, hingga kehilangan semangat. Ia juga mencantumkan data bahwa secara nasional, prevalensi depresi di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 1,47%, dengan angka tertinggi terdapat pada kelompok usia 15–24 tahun sebesar 2%. Artinya, lebih dari 154 juta penduduk dunia mengalami depresi, dan hampir 60% di antaranya tidak mencari bantuan medis karena stigma dan persepsi yang salah.

Yovita merumuskan konsep TENANG: Terima perasaan diri sendiri; Evaluasi pikiran negatif; Nyatakan perasaan pada orang terdekat; Ajak aktivitas fisik atau lakukan hobi; Nutrisi seimbang & istirahat cukup, serta; Gapai bantuan profesional.

Kecintaannya terhadap dunia desain dan edukasi kesehatan sudah tumbuh sejak di bangku SMA. “Saya memang suka membuat poster sejak sekolah. Ketika kuliah, saya ingin hobi ini tetap saya kembangkan, apalagi kalau bisa bermanfaat bagi orang lain,” kata Alumnus SMAN 3 Merauke tersebut.

Walau begitu, persiapan lomba menurutnya tidak mudah. Ia membutuhkan waktu beberapa hari untuk memvisualisasikan ide, menentukan palet warna, serta mencari referensi jurnal yang relevan. Tantangan terbesarnya adalah menentukan judul yang kuat namun tetap sesuai isi pesan. “Saya bahkan sering mengerjakan isi dulu baru menemukan judul yang pas setelahnya,” tuturnya. Saat ini, Yovita tengah mengikuti Axonic Competition BEMF-K UM dan Pharmaporia Health Nation  HMJ Farmasi Polkesta.

Yovita pun berharap karyanya dapat menjadi sarana edukasi publik. “Saya ingin poster ini membantu orang lebih peka terhadap tanda-tanda depresi, baik pada diri sendiri maupun orang di sekitar. Jangan anggap remeh perasaan sedih atau kehilangan minat, karena depresi bisa dialami siapa saja,” tutupnya.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp