Program Studi Ilmu Komunikasi Soegijapranata Catholic University (SCU) kembali menggelar kuliah umum sebagai agenda rutin tahunan yang bertujuan memperkenalkan dua konsentrasi studi yang ditawarkan, yaitu Komunikasi Strategis dan Jurnalisme & Media Kreatif. Kali ini, kegiatan yang berlangsung di Mini Theater Albertus, Kampus 1 SCU Bendan pada Jumat, 13 Juni 2025 ini mengangkat tema “Beyond Headlines: Weaving Meaningful Stories through Data and Creative Media.”
Kuliah umum ini menghadirkan 2 pembicara praktisi media nasional dan internasional, yakni Inggried Dwi Wedhaswary, Assistant Managing Editor Kompas.com dan Aghnia Adzkia, Senior Visual & Data Journalist BBC World Service. Keduanya membagikan wawasan dan pengalaman mereka dalam menghadapi tantangan dunia media yang kini semakin terdigitalisasi.
Dalam paparannya, para narasumber menyoroti pentingnya adaptasi media terhadap perubahan perilaku masyarakat dalam mengakses informasi, serta bagaimana perkembangan teknologi digital telah mengubah cara kerja jurnalis masa kini. “Karya jurnalistik tidak lagi sekadar teks, tapi juga visual, data, dan pendekatan kreatif lain yang membuat informasi menjadi lebih hidup dan mudah dicerna,” ungkap Aghnia.
Sementara itu, Inggried Dwi menjelaskan bahwa jurnalisme data kini menjadi pendekatan penting dalam mengolah informasi agar lebih akurat dan relevan. “Tantangannya adalah bagaimana mengemas data yang kompleks menjadi cerita yang menarik, terverifikasi, namun tetap mengedukasi,” ujarnya.
Antusiasme mahasiswa sangat terasa selama sesi berlangsung. Banyak dari mereka aktif mengajukan pertanyaan, baik seputar tantangan di industri media, maupun tips mengembangkan karier di bidang jurnalisme dan media kreatif. Hal ini menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap peluang kerja dan dinamika yang ditawarkan oleh kedua konsentrasi studi tersebut.
Dosen Ilmu Komunikasi SCU, Emanuela Agra Sarika Kurnia Dewi, M.A, menegaskan bahwa kuliah umum ini menjadi sarana strategis bagi mahasiswa untuk menggali lebih dalam pemahaman terhadap masing-masing konsentrasi. “Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mendapat gambaran teknis, tetapi juga inspirasi langsung dari praktisi, sehingga mereka bisa menentukan pilihan konsentrasi sesuai minat dan potensi diri,” ujarnya.
Emanuela juga menambahkan bahwa kedua konsentrasi studi yang ditawarkan saling melengkapi dan memiliki prospek kerja yang luas. “Komunikasi Strategis lebih menekankan pada perencanaan komunikasi dalam konteks organisasi dan branding, sedangkan Jurnalisme & Media Kreatif mengasah kemampuan bercerita dengan pendekatan visual, data, dan teknologi. Keduanya relevan dengan kebutuhan industri saat ini,” jelasnya.
Melalui forum ini, pihaknya pun berharap mahasiswa dapat lebih mantap dalam menentukan arah studi dan karier mereka ke depan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam menjembatani dunia akademik dan dunia profesional, khususnya dalam bidang komunikasi dan media.