Sebanyak 54 siswa SMA/K se-Jawa berkompetisi dalam Mathematic Logic Competition (MLC) 2025 yang diselenggarakan Program Studi Teknik Informatika (TI) Soegijapranata Catholic University (SCU) di Gedung Henricus Constant, Kampus 1 SCU Bendan pada Sabtu, 26 April 2025.
Mereka telah berhasil lolos dalam babak penyisihan yang diselenggarakan secara daring 3 minggu sebelumnya. Pada babak tersebut, sebanyak 213 siswa turut berpartisipasi mengerjakan 5 soal yang diberikan. “Kita saring yang benar semua atau sedikitnya salah satu. Mereka datang untuk mengikuti babak final didampingi guru masing-masing. Satu sekolah rata-rata mengirimkan 2 siswa, ada juga beberapa yang 3,” ungkap Koordinator MLC 2025 Hironimus Leong S, MKom.
Pada babak final, para siswa diminta untuk mengerjakan 30 soal dengan waktu 45 menit. Selain benar dan salah, waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal juga menjadi indikator penilaian.
Soal yang diberikan pun bukan merupakan bentuk persamaan aljabar maupun kalkulus, melainkan soal matematika yang hanya bisa diselesaikan dengan logika. “Bentuknya cerita yang membutuhkan asah otak serta konstruksi berpikir, dan semua jawabannya dalam bentuk angka,” tambah Leong.
Tujuan dan Latar Belakang
Sejalan dengan itu, Leong menjelaskan pihaknya ingin membangun animo serta persepsi ‘menyenangkan’ dalam mempelajari ilmu matematika di kalangan siswa SMA/K. “Bukan lagi mata pelajaran yang ditakuti, tetapi sebagai bentuk latihan mengasah otak. Jadi kontekstual dan relevan dengan kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. Lebih dari itu, pihaknya ingin memetakan kualitas kemampuan logika berpikir para siswa SMA/K di Pulau Jawa.
Relevan dengan dasar ilmu yang digunakan dalam program studi, beasiswa kuliah juga menjadi hadiah yang ditawarkan TI SCU kepada pemenang. “Kalau tertarik, beasiswanya bisa digunakan untuk mendaftar kuliah di TI SCU,” terang Leong.
Seminar dan Workshop
Rutin diselenggarakan tiap tahun, kali ini MLC juga menghadirkan seminar yang membahas tentang peran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan. Terutama untuk mendukung proses pembelajaran, agar prestasi akademik dari peserta didik dapat ditingkatkan.
Seminar diikuti lebih dari 50 peserta yang merupakan guru pendamping finalis MLC dan mahasiswa. “Karena generasi sekarang sudah pada menggunakan (AI), maka penting bagi guru untuk juga bisa beradaptasi,” tambah Leong.
Sejalan dengan itu, diselenggarakan juga Workshop “Prompt Engineer” bagi para guru, di mana mereka dilatih melakukan prompting atau ‘memerintah’ AI agar mendapatkan output yang maksimal. Bersamaan dengan itu, Workshop “UI/UX Designer” juga dihadirkan bagi para siswa untuk mengenalkan salah satu peluang kerja lulusan TI.
