Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Soegijapranata Catholic University (SCU) menghadirkan Associate Professor in Entrepreneurship and Innovation University of Nottingham Ningbo, Cina Dr. Feranita dalam Academic Forum “Study Cases Writing” secara hybrid di Gedung Justinus, Kampus 1 SCU Bendan pada Jumat (25/7). Ia berkesempatan membagikan pengalaman serta keahliannya dalam menulis studi kasus bisnis kepada para dosen dan mahasiswa FEB SCU.
Ketua Program Studi Magister Manajemen SCU Prof. MY. Dwi Hayu Agustini mengatakan topik yang dihadirkan relevan dengan program studinya yang telah menjadikan penulisan studi kasus sebagai salah satu Alternatif Tugas Akhir (ALTA). Menurutnya, ALTA sejenis masih sangat jarang ditemui di universitas lain, bahkan di program studi yang sama. “Memang kalau di SCU baru di MM. Fakultas tertarik untuk mengembangkan itu (penulisan studi kasus) untuk dijadikan sebagai opsi ‘jalur’ lulusnya mahasiswa,” ujarnya.
Menurut keterangannya, penulisan studi kasus bisnis sebagai ALTA dilatarbelakangi oleh segmentasi demografis mahasiswa yang mayoritas sudah bekerja. Hal ini membuat mereka lebih mengenal kondisi dan tren bisnis saat ini. “Sangat disayangkan jika kondisi bisnis yang nyata mereka hadapi di tempat kerja hanya ada di diskusi kelas,” kata Prof. Hayu, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa perbedaan studi kasus dengan tesis terletak pada panjang, sistematika, serta gaya penulisan. Studi kasus cenderung lebih pendek dengan rata-rata 15-30 halaman dan dikemas lebih semi formal, namun tetap ilmiah. “Sama-sama menunjukkan masalah bisnisnya apa berikut data pendukungnya, kemudian solusi yang ditawarkan,” jelasnya. Nantinya, studi kasus akan dipublikasikan dalam bentuk buku ber-ISBN untuk digunakan sebagai materi pembelajaran.
Bukan hanya mahasiswa, Prof. Hayu menilai pentingnya para dosen mendalami kemampuan serta keterampilan menulis studi kasus untuk digunakan sebagai materi pembelajaran di kelas. Bersamaan dengan pengembangan kurikulum, riset, dan publikasi, hal tersebut juga dibahas dalam studi banding yang dilakukan kedua perguruan tinggi. Dalam hal ini, kaitannya dengan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai indikator kinerja dosen.
Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset, dan Kerja Sama FEB SCU Linggar Yekti N, PhD menambahkan baik SCU maupun University of Nottingham membuka peluang untuk mengirimkan mahasiswa melalui program pertukaran mahasiswa. “Bentuknya bisa singkat seperti student camp atau mengikuti perkuliahan penuh selama 1 semester yang bisa dikonversikan dengan mata kuliah di universitas asal,” jelasnya.
Ia pun lanjut menjelaskan bahwa kedua perguruan tinggi saat ini sedang bersiap untuk meresmikan kerja sama yang telah dibahas melalui penandatanganan MoU dalam waktu yang akan datang.