Menghidupi Tri Dharma Perguruan Tinggi, Soegijapranata Catholic University (SCU) terus berupaya memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui program penelitian dan pengabdian. Selama 2024, sebanyak 34 riset yang dikembangkan melalui hibah eksternal telah dipublikasikan SCU.
Hasil penelitian tersebut dipaparkan melalui Festival Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (FPPM) yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) SCU. Forum tersebut diselenggarakan secara hybrid di Theater Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan pada Jumat, 24 Januari 2025.
Mengusung tema “Inovasi Berbasis Penelitian dan Pengabdian untuk Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” FPPM menunjukkan komitmen SCU dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Adapun riset yang dipaparkan dalam forum tersebut menjawab isu-isu kritis yang berkaitan dengan SDGs, seperti pendidikan berkualitas; industri, inovasi, dan infrastruktur; penanganan perubahan iklim; serta kemitraan untuk mencapai tujuan.
Selain wadah untuk mendesiminasikan penelitian terhadap pencapaian SDGs, FPPM SCU juga memfasilitasi pertukaran ide dan inovasi lintas bidang. Sebanyak 34 dosen SCU berkesempatan memaparkan hasil penelitian yang telah dikembangkan melalui hibah eksternal nasional maupun internasional. Beberapa di antaranya mendapatkan hibah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) seperti Kedaireka dan BIMA, United Board, Erasmus, hingga Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK).
Ketua FPPM SCU Yohanes Alan Sarsita Putra, MTP mengatakan ada kurang lebih 100 dosen yang terlibat dalam penelitian hibah eksternal sepanjang 2024. “Dari total 260-an dosen yang ada di SCU, 100 dosen SCU terlibat yang artinya 40-50 % dosen menjadi bagian dari penelitian ini,” ucap Alan.
Sementara itu, Kepala LPPM SCU Dr. Yustina Trihoni Nalesti Dewi menjelaskan bahwa penelitian tersebut telah melalui proses seleksi hibah yang ketat. “Sejak awal prosesnya ketat sekali soal dampaknya ke masyarakat. Hal tersebut selalu menjadi penilaian bagi peninjau dari awal proposal hingga laporan akhir. Dampak dari penelitian tersebut selalu dipastikan kembali oleh peninjau, jika memang tidak berdampak maka penelitian tidak akan dilanjutkan dan dipaparkan di tahun yang akan datang,” tandasnya.
Sejalan dengan itu, Dr. Trihoni menambahkan pihaknya selalu melakukan peninjauan ulang untuk memastikan penelitian yang dilakukan benar memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat. “Hal ini kami pastikan karena penelitian ini mendapat dana dari luar dan menjadi tanggung jawab besar bagi kami,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan forum ini merupakan salah satu bentuk nyata pihaknya ikut terlibat dalam menjawab permasalahan yang ada di masyarakat. FPPM sendiri merupakan salah satu bagian dalam “SCU for Indonesia,” forum diskusi online yang rutin diselenggarakan LPPM SCU secara periodik. Forum ini merupakan wadah LPPM SCU untuk mendiseminasikan hasil riset para dosen SCU yang menyoroti sejumlah topik maupun isu tertentu.
Di sisi lain, Alan berharap forum ini dapat menjadi ajang para pelaku industri maupun dunia usaha untuk ikut terlibat menjalin kerja sama dengan SCU. Dalam hal ini, khususnya untuk mengembangkan program penelitian maupun pengabdian masyarakat. “Kegiatan ini dapat menjadi inovasi, motivasi, serta kolaborasi yang baik untuk penulis dari SCU maupun dari luar. Hal ini juga saya harap dapat menjaring relasi dari dalam maupun luar,” harapnya.