Dosen dan mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Soegijapranata Catholic University (SCU) melakukan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di RW 10, Kel. Kebonharjo, Kec. Semarang Tengah pada 2 Mei 2025. Kegiatan ini berfokus pada pendampingan kepada para buruh dampingan Lembaga Pengembangan Usaha Buruh Tani dan Nelayan (LPUBTN) melalui pelatihan pembuatan tekwan berbasis tepung sorgum.
Adapun Tim PKM SCU terdiri dari: 3 dosen, yaitu Dr. Ch. Retnaningsih, Dr. A. Rika Pratiwi, dan Dyah Wulandari, PhD; 6 mahasiswa Program Studi Magister Teknologi Pangan (PMTP), yaitu J. Alexandra, Salma Nuri, Lamsihar Alex, Maria Novita, Ester Lamrotua, dan Edelin Nilsa, serta; seorang mahasiswa Program Studi Sarjana Teknologi Pangan Joseph Dhalp. Selain itu, tim ini juga turut melibatkan 2 dosen Manajemen SCU, Dr. Rustina Untari dan Evan Marcellino G, MAB.
Menurut keterangan Alex Siregar, salah seorang mahasiswa PMTP, kegiatan ini berawal dari program sosialisasi yang telah dilakukan sebelumnya dalam waktu dekat. Berangkat dari sana, pendekatan yang digunakan FTP SCU kali ini adalah pelatihan berbasis praktik langsung di lapangan. Para peserta tidak hanya mendapatkan materi teori dalam bentuk modul, tetapi juga secara aktif terlibat dalam proses pembuatan tekwan yang menggunakan tepung sorgum sebagai bahan dasar utamanya.
“Sorgum ini punya potensi besar sebagai alternatif pangan lokal. Selain bergizi, tanaman ini juga cocok ditanam di lahan kering, seperti lahan kosong milik PJKA yang sekarang sudah kami dapatkan izinnya,” ujar Alex.
Sorgum sendiri merupakan tanaman pangan peringkat kelima setelah gandum, padi, jagung, dan jelai. Keunggulan sorgum terletak pada kemampuannya tumbuh di lahan kering, masa tanam yang relatif singkat (3–4 bulan), serta kebutuhan pupuk yang minimal. Dari segi nutrisi, sorgum mengandung sekitar 70% karbohidrat, lemak, protein, dan sejumlah mineral esensial yang bermanfaat bagi kesehatan.
Dalam pelatihan ini, peserta dilatih membuat tekwan, makanan tradisional berbahan dasar ikan, dengan memanfaatkan tepung sorgum sebagai pengganti tepung terigu. Pembuatan tekwan dipilih karena prosesnya mudah, bahan-bahannya mudah ditemukan di pasar, dan memiliki kandungan gizi yang baik berkat penggunaan ikan, udang, dan sayuran. Selain pelatihan pengolahan pangan, peserta juga diberikan edukasi mengenai nilai gizi serta teknik pengemasan produk agar memiliki daya jual lebih tinggi.