Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Soegijapranata Catholic University (SCU) kembali menggelar SCU Food Festival sebagai bentuk mengkampanyekan isu ketahanan pangan berkelanjutan serta pengurangan jejak karbon. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 5 Juli 2025 di Uptown Mall BSB City ini juga memamerkan hasil karya mahasiswa peserta Mata Kuliah Kelompok Bisnis FTP SCU. Festival ini merupakan bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-30 FTP SCU sekaligus implementasi Mata Kuliah Kelompok Bisnis.
Tema Plant-Based sebagai Solusi Berkelanjutan
Dekan FTP SCU Dr. Laksmi Hartajanie, menjelaskan bahwa plant-based food menjadi fokus utama yang diangkat, mengingat jejak karbon yang dihasilkan dari produksi pangan nabati jauh lebih rendah. “Tema plant-based food dipilih karena sangat relevan dengan isu ketahanan pangan dan keberlanjutan. Dibandingkan produk hewani, pangan berbasis nabati menghasilkan jejak karbon yang lebih rendah,” ujarnya.
Selain menampilkan karya mahasiswa, kegiatan ini juga melibatkan alumni yang telah merintis usaha di bidang kuliner dan industri pangan. “Untuk alumni kami berikan 5 stand, terkhusus yang punya bisnis di bidang pangan,” jelas Yohanes Alan Sarsita P, MTP, Ketua Dies Natalis FTP SCU. Produk yang dibawa pun beragam, mulai dari pastel, bakso goreng, hingga berbagai olahan makanan lainnya.
Dukungan Dinas Ketahanan Pangan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang Dr. Endang Sarwiningsih Setyawulan mengapresiasi langkah yang dilakukan FTP SCU. “Kami mengapresiasi SCU dalam memberdayakan mahasiswa untuk mengolah dan memasarkan pangan lokal berbasis nabati. Ini sejalan dengan visi besar ketahanan pangan Kota Semarang,” ujarnya. Menurutnya, pangan lokal memiliki nilai gizi yang tinggi, dan dapat mencegah penyakit degeneratif. “Kami mendorong kampanye bahwa kenyang tidak selalu harus dengan nasi. Banyak pangan lokal yang bisa menjadi sumber karbohidrat alternatif yang lebih sehat karena rendah gula,” ujar Dr. Endang
Ia menyampaikan antusiasmenya untuk berkolaborasi dengan FTP SCU mengembangkan potensi pangan lokal di Kota Semarang. “Saya justru menunggu, ayo kita berkolaborasi kalau ada potensi pangan lokal di wilayah Semarang, mari kita kembangkan dan pasarkan bersama,” ungkapnya. Menurutnya, kerja sama dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti pameran dan workshop. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi peluang baik untuk terus mendorong inovasi, mengembangkan pangan lokal, serta menjaga ketahanan pangan bagi generasi saat ini dan mendatang.
Rangkaian acara
SCU Food Festival turut diramaikan dengan sesi demo memasak oleh Chef Ignatius Gde Prasetyo pada sesi pertama. Ia menyajikan 2 menu utama berbasis nabati, Vietnamese Tofu Spring Roll dan Mushroom Wellington. Sesi berikutnya menampilkan Chef Kim Garry dan Chef Galih Gumilar dengan kreasi Mushroom Tofu Phia, Lemon Cranberry Almond Cookies, dan Mung Bean Rose Phia menggunakan bahan utama Palmboom Vegan Margarine.
SCU Food Festival juga dimeriahkan dengan kompetisi makan mie “Noodle Rush,” penampilan dari UKM Band SCU, Soulgroove, dan Vinyasa Yoga. “Selain menjadi wadah hiburan dan kebersamaan bagi mahasiswa, festival ini juga menjadi sarana memperkenalkan SCU, khususnya FTP SCU kepada masyarakat luas,” ujar Eliana Dinarningrum Prabowo Putri, STP, Ketua SCU Food Fest. (Humas SCU/Tisha)