Pages

Dampingi Dosen Tembus Hibah Riset, SCU Dorong Diversifikasi Sumber Dana Penelitian

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Soegijapranata Catholic University (SCU) menyelenggarakan pendampingan penulisan untuk para dosen yang sedang mempersiapkan proposal hibah penelitian. Mereka berkumpul di Gedung Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan pada Kamis, 5 Juni 2025.

Adapun beberapa tawaran hibah penelitian yang mereka siapkan yakni: Riset Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN); Dana Indonesiana dari Kemenbud; program kolaborasi pemerintah Indonesia dan Australia, Kemendiktisaintek – KONEKSI, serta; pendanaan riset dari Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK).

 

Bukan hanya jumlah, Kepala LPPM SCU Dr. Yustina Trihoni Nalesti Dewi menjelaskan pihaknya juga ikut mendorong diversifikasi program pendanaan atau hibah penelitian. Menurutnya, pendampingan ini penting untuk meningkatkan minat para dosen untuk mengajukan proposal hibah penelitian sesuai dengan minat dan disiplin ilmu. Ia pun menerangkan bahwa saat ini banyak peluang hibah penelitian yang bersifat lintas disiplin dan terbuka untuk berbagai bidang keilmuan.

“Misalnya, Dana Indonesiana yang berfokus pada topik kebudayaan, atau hibah internasional seperti KONEKSI dan PHC Nusantara yang mendukung kolaborasi riset global,” tandasnya. Salah satunya adalah Dosen Fakultas Psikologi (FPsi) SCU Dr. Rachmad Djati Winarno yang berhasil mendapatkan hibah penelitian melalui skema PHC Nusantara. Skema ini merupakan hasil kolaborasi Kemendiktisaintek RI dengan Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis dan Kementerian  Pendidikan Tinggi dan Riset Prancis.

Meski tema riset tertentu menjadi prioritas setiap tawaran hibah, LPPM SCU mendorong para dosen untuk tetap berpegang pada arah ideologi kampus, yakni penelitian yang membawa manfaat nyata bagi kelompok marjinal. “Apa yang kita kerjakan harus mendukung mereka yang kurang beruntung. Riset kita harus membawa kebaikan bagi kelompok yang sering terpinggirkan,” tegas Dr. Trihoni.

Contohnya, Kemendiktisaintek-KONEKSI yang fokus pada transisi energi. Namun menurut Dr. Trihoni, topik tersebut sangat multidisiplin dan bisa dikaitkan dengan berbagai bidang keilmuan. “Dari sisi hukum bicara kebijakan, teknologi bisa dengan penerapan aplikasinya, atau ekonomi dengan ekonomi sirkular,” lanjutnya. Selain Kemendiktisaintek-KONEKSI, Dana Indonesiana juga mempunyai fokus topik tertentu, yaitu kebudayaan.

Selain hibah lain yang disebutkan, LPPM SCU mencatat ada lebih dari 60 dosen SCU yang telah terlibat dalam hibah reguler dari DIKTI. Dr. Trihoni pun berharap angka partisipasi dosen akan terus meningkat. Bukan hanya dari sisi kuantitas proposal, tetapi juga keragaman jenis hibah dan rasio proposal yang berhasil lolos pendanaan.

“Bulan Juni ini adalah batas pengajuan untuk beberapa hibah seperti Dana Indonesiana dan APTIK. Maka dari itu, pendampingan ini sangat penting agar dosen siap dan proposal yang disusun lebih kompetitif,” pungkas Dr. Trihoni.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp