Soegijapranata Catholic University (SCU) meresmikan Gedung Santa Clara Fakultas Kedokteran (FK) di Kampus 2 BSB, Kec. Mijen, Semarang. Bersamaan dengan peresmian, diselenggarakan pula Misa Syukur yang dipimpin Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Rm. P. Wiryono Priyotamtama, dan Rm. Antonius Banu Kurnianto, Pr.
Mengusung Konsep Ramah Lingkungan
Melakukan Ground Breaking pada 11 Maret 2023, genap 2 tahun proses pembangunan diselesaikan. Ketua Proyek Pembangunan Benediktus Danang Setianto, PhD menjelaskan sejak awal gedung 6,5 lantai ini dirancang memenuhi sertifikasi sebagai bangunan hijau atau green building.
Rancangan dan desain gedung yang digarapnya ini sudah menerima Peringkat Emas (Gold) dengan memenuhi standar Green Building Council Indonesia (GBCI) dan Kementerian PUPR. Sertifikasi yang didapat pada 17 September 2023 ini menjadikan Gedung Santa Clara sebagai bangunan pendidikan berstandar ‘green building’ pertama di Kota Semarang.
“Kami menerapkan siklus air, daur ulang air dalam penggunaan sehari-hari, dan material bangunan dengan jejak ekologis rendah. Jika ini ditingkatkan efektivitasnya selama proses penggunaan,” jelas Benediktus.
Fasilitas Gedung Baru
Dekan FK SCU dr. Jonsinar Silalahi, MSi.Med menjelaskan pihaknya saat ini sedang dalam proses mempersiapkan Akreditasi Intenasional. Menurutnya, hal ini mungkin dicapai dengan fasilitas yang ada di gedung baru.
Salah satu yang menjadi unggulan adalah Mini Hospital, miniatur rumah sakit yang berfungsi menyimulasikan pelayanan medis, mulai pasien masuk hingga penanganan lebih lanjut, termasuk bagaimana prosedur jika pasien meninggal.
“Mini hospital ini seperti rumah sakit tapi kecil. Semua proses dan alat yang ada di sana bukan display tapi riil, termasuk alat ventilator hingga pacu jantung,” terang dr. Jonsinar.
Fasilitas ini menurut keterangannya dapat menampung setidaknya 30 mahasiswa sekali simulasi. Hanya ada 2 di Indonesia, Mini Hospital nantinya bisa dimanfaatkan perawat dan calon dokter dari kampus lain mempersiapkan diri sebelum diterjunkan ke masyarakat.
“Kami ingin teman-teman calon dokter tahu tentang administrasi dan manajemen rumah sakit. Harapannya ketika diterjunkan ke sana mereka bisa mengantisipasi hal tersebut dan tidak kaget maupun bingung,” terang dr. Jonsinar.
Gedung Santa Clara juga diilengkapi dengan Museum Anatomi yang bakal dibuka untuk umum, dengan harapan dapat menarik minat belajar siswa sekolah mendalami ilmu kedokteran. Gedung ini juga dilengkapi Laboratorium Hewan yang juga jarang disediakan di FK lain.
Telah beroperasi sejak 2 bulan terakhir, rencananya mahasiswa akan belajar penuh di gedung baru pada Tahun Ajaran 2025/2026. Sejalan dengan itu, angka pendaftaran calon mahasiswa baru juga kian meningkat tiap tahunnya.
“Tahun ini, ada 113 sampai 134 pendaftar, kami hanya menerima 50 mahasiswa. Seleksi yang kami buat ketat untuk memastikan FK SCU melahirkan dokter berkualitas yang siap terjun ke masyarakat,” tambah dr. Jonsinar. Saat ini pun, fakultasnya juga sedang mempersiapkan UKM-PPD pertamanya.
Komitmen Membentuk Kompetensi Lulusan
Rektor SCU Dr. Ferdinandus Hindiarto menekankan bahwa gedung baru ini adalah bukti komitmen SCU dalam menghadirkan pendidikan kedokteran yang berkualitas tinggi. “Masyarakat perlu tahu bahwa komitmen FK ini serius, sehingga sangat bisa untuk dipercaya sebagai tempat menempuh studi kedokteran,” tegasnya.
Sejalan dengan itu, dr. Jonsinar menambahkan, “Kami ingin memastikan lulusan kami benar-benar siap menjadi dokter yang kompeten.” Hal ini sejalan pula dengan pemilihan nama “Santa Clara,” yang sering dikaitkan dengan mukjizat dan pelindung kesehatan melalui kebiasaannya berdoa bagi kesehatan orang sakit.