Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (HMPS-IK) Soegijapranata Catholic University (SCU) menyelenggarakan Talkshow “Sharing Stories” bertajuk “Menjembatani Komunikasi Lintas Budaya – Eksplorasi dan Adaptasi Perbedaan Budaya Eropa-Asia” pada 21 Maret 2025 di Mini Theater Albertus, Kampus 1 SCU Bendan. Forum ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menggali pengalaman nyata tentang studi dan kehidupan lintas budaya dari para akademisi yang telah menempuh pendidikan tinggi di luar negeri.
Talkshow ini menghadirkan tiga narasumber dosen dengan latar belakang studi internasional. Stephani Inggrit, MBA, Dosen Sistem Informasi (SI) SCU berbagi pengalamannya saat menempuh pendidikan di Taiwan—sebuah negara yang dikenal dengan kedisiplinannya dan budaya kerja yang efisien. Ceritanya memberikan gambaran menarik tentang bagaimana ia menyesuaikan diri dengan perbedaan gaya komunikasi dan etika profesional yang berbeda dari Indonesia.
Narasumber berikutnya, Dr. Stanislaus Risadi Apresian, Dosen Hubungan Internasional (HI) Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) membagikan kisahnya selama menempuh pendidikan di Inggris. Ia mengungkap bagaimana pendekatan akademik di sana sangat terbuka terhadap diskusi kritis dan bagaimana budaya individualisme menjadi tantangan sekaligus pelajaran dalam beradaptasi secara sosial.
Sementara itu, Dr. rer. pol. Albert Triwibowo, yang juga Dosen HI dari universitas yang sama, membagikan pengalamannya kuliah di Jerman. Ia menyoroti pentingnya kedisiplinan waktu, budaya membaca, serta sistem pendidikan yang menuntut kemandirian tinggi dari mahasiswanya.
Kegiatan ini juga menghadirkan sesi diskusi interaktif dengan pendekatan Joyful Learning. Peserta terlihat antusias bertanya langsung kepada narasumber, menciptakan suasana yang hangat dan penuh semangat. Sebagai bentuk apresiasi, peserta aktif mendapatkan hadiah dan sertifikat.
Melalui acara ini, HMPS-IK berharap dapat memperluas wawasan mahasiswa mengenai komunikasi lintas budaya serta membekali mereka dengan keterampilan adaptasi di era global. Selain itu juga menjadi langkah konkret dalam mendorong kesiapan generasi muda menghadapi tantangan dan membangun jejaring internasional.