Siswa dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Pulau Jawa berkompetisi dalam Mathematic Logic Competition (MLC) 2024. Beberapa di antaranya berasal dari SMA Negeri 7 Depok, SMA Negeri 3 Magelang, dan SMA Pangudi Luhur (PL) St Yosef Surakarta. Selain itu, ada 20 SMA/SMK lain yang ikut mengirimkan siswanya dalam kompetisi ini.
Sebelumnya, ke-74 finalis MLC 2024 tersebut telah lolos dari babak penyisihan yang diikuti oleh lebih dari 170 peserta.
Bersama guru pendampingnya, mereka berkumpul di Gedung Henricus Constant, Kampus 1 SCU Bendan pada Sabtu, 9 Maret 2024. Kompetisi matematika ini diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Informatika (TI) Soegijapranata Catholic University (SCU).
Kesempatan Beasiswa
SCU sendiri membuka kesempatan luas bagi pemenang untuk melanjutkan studinya di kampusnya tanpa perlu mengikuti seleksi tes. Selain itu, para pemenang juga mendapatkan kesempatan beasiswa kuliah di Program Studi Teknik Informatika (TI) SCU. “Benefit-nya buat pemenang, mereka tinggal menunjukkan sertifikat kompetisi ini dan akan mendapatkan kesempatan beasiswa tanpa tes,” tutur Ketua MLC 2024, Hironimus Leong S, MKom.
Melatih Kemapuan Berpikir Kontekstual
Hironimus menuturkan kompetisi ini penting untuk mengukur sejauh mana kemampuan logika para siswa SMA/SMK. Lebih dari itu, soal yang dihadirkan Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) SCU tersebut dinilainya mampu memantik cara berpikir kritis. Selain itu, kompetisi ini juga dinilai dapat mendorong pola berpikir inovatif dan kreatif para pesertanya.
“Kami ingin memotret sejauh mana teman-teman SMA/SMK sekarang dalam mengerjakan soal matematika yang spesifik dan mengandalkan logika,” tambah Hironimus.
Mathematic Logic Competition 2024
Memasuki tahun ke-18, MLC menjadi kegiatan rutin Program Studi TI SCU sejak diselenggarakan pada 2006, setahun setelah FIKOM SCU berdiri. MLC tahun ini pun menjadi berbeda, mengingat cakupan pesertanya yang menyentuh ujung Jawa Barat hingga Jawa Timur. Sebelumnya, MLC hanya membuka kesempatan bagi siswa SMA/SMK di Jawa Tengah.
Pertama kali menyentuh seluruh pulau Jawa, antusiasme peserta menjadi alasan MLC memperluas jangkauan kompetisinya. Selain siswa SMA/SMK, soal matematika yang dihadirkan dalam MLC juga mengundang antusiasme beberapa komunitas pelajar matematika di seluruh Indonesia. Beberapa siswa SMP dari berbagai daerah di Indonesia juga berkesempatan menguji kemampuan berpikirnya melalui soal yang dihadirkan MLC di babak penyisihan.
“Guru-guru di sekolah juga meminta kami untuk bisa menge-drop soalnya sebelum kompetisi. Jadi soal seperti apa yang dihadirkan bisa ikut didiskusikan dalam ruang kelas. Ada juga mereka yang meminta tambahan soal yang dihadirkan di babak penyisihan, sehingga bisa digunakan untuk bahan diskusi,” jelas Hironimus. Ia pun berencana memperluas jangkauan MLC ke Pulau Bali dalam kurun waktu ke depan.
