Banyaknya perubahan dalam dinamika pendidikan di Indonesia maupun dunia mendorong tiap institusi pendidikan melakukan refleksi proses pembelajaran mereka. Hal ini bukan hanya di terjadi di lingkup pendidikan formal, melainkan juga merambat ke lingkup pendidikan tinggi.
Perubahan dinamika yang terjadi tentunya juga dirasakan perguruan tinggi terbaik di Jawa Tengah, Soegijapranata Catholic University (SCU). Lewat Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3), SCU mengajak kurang lebih 40 dosennya melakukan refleksi kurikulum. Mereka adalah ketua beserta pengelola program studi serta Tim Satuan Tugas Kurikulum Program Sarjana (S1) dan Program Magister (S2) SCU. Mereka berkumpul dalam acara Camp of Joyful Experiential Learning (C-JEL) di Gedung Albertus, Kampus 1 SCU Bendan pada Kamis (18/1).
“Perlu dilakukan karena dosen tidak bisa lagi menggunakan proses pembelajaran yang lama. Kami mencoba melihat kurikulum sebagai jantungnya setiap program studi, karena dari sana kita mempersiapkan para lulusan,” ujar Dr. Heny Hartono, Kepala LP3 SCU.
Beliau melihat terbukanya ruang mahasiswa dapat belajar dari program studi lainnya. SCU juga fokus mendorong mahasiswa untuk aktif berkegiatan di luar kampus. Hal ini dinilai dapat memperluas wawasan mahasiswa di luar keilmuannya. Beberapa contohnya yaitu program magang, penelitian, serta pengabdian masyarakat. Bukan hanya di dalam negeri, SCU juga membuka ruang untuk mahasiswa menjaring eksposur di luar negeri. Hal ini pun turut disampaikan Tim LP3 SCU, Ir. IM. Tri Hesti Mulyani, MT di depan para dosen SCU.
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) SCU, Dr. A. Joko Purwoko juga ikut memaparkan berbagai standar yang harus dipenuhi guna mendukung penyesuaian kurikulum di SCU.
Kegiatan ini pun pertama kali diselenggarakan sebagai langkah awal SCU dalam menghadapi perubahan dinamika pembelajaran yang terjadi. “Harapannya bisa lebih lentur menghadapi perkembangan zaman dan kualitas pendidikan juga tetap terjaga,” tambah Dr. Heny.
Sejalan dengan itu, Prof. Richardus Eko Indrajit, Rektor Pradita University Tangerang juga berkesempatan membagikan pengalamannya. Hadir di tengah para dosen SCU, Prof. Richardus yang mempunyai banyak latar belakang keilmuan telah merasakan berbagai macam sistem pendidikan di luar negeri. Perhatiannya kepada pendidikan diharapkan menjadi motivasi SCU terus beradaptasi pada perubahan dalam dinamika pendidikan.
Para dosen SCU akan kembali berkumpul dalam acara C-JEL Post Event dan Virtual SCU Course Fair pada 22 April 2024. “Setiap program studi nantinya akan menunjukkan mata kuliah yang bisa diambil mahasiswa dari program studi lain. Harapannya di tahun ajaran baru bisa mulai diimplementasikan,” jelas Dr. Heny. [Humas SCU]
