Fakultas Ilmu dan Teknologi Lingkungan (FITL) Soegijapranata Catholic University (SCU) kembali mengajak siswa SMA/SMK untuk menanggapi isu lingkungan, kali ini dengan fokus pada pelestarian keanekaragaman hayati. Melalui ajang Green Festival #Eco-Unity 2025, para siswa diajak merancang gagasan konkret dan berkelanjutan dalam menjaga biodiversitas.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa FITL (BEMF-ITL) SCU dan berlangsung pada Selasa, 20 Mei 2025 di Teater Lt. 3 Gedung Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan. Green Festival tahun ini mengangkat tema “Biodiversity Guardians: Bersama Menjaga Keanekaragaman Hayati untuk Masa Depan yang Berkelanjutan.”
Terdapat dua sesi utama dalam kegiatan ini, yaitu talkshow dan presentasi karya ilmiah. Talkshow menghadirkan Guru Besar Bidang Ekologi dan Keamanan Pangan SCU Prof. Dr. Y. Budi Widianarko yang membawakan materi bertajuk “Keanekaragaman Hayati: Mengapa Penting?” Dalam paparannya, Prof. Budi menguraikan 9 alasan utama pentingnya melestarikan biodiversitas—mulai dari aspek praktis hingga spiritual.
“Pertumbuhan ekonomi saja tidak cukup. Kebahagiaan sejati lahir dari harmoni antara manusia dan alam,” ujar Prof. Budi di hadapan peserta yang hadir secara luring dan daring.
Caroline Euvilia, siswa SMAN 1 Ungaran, mengaku sangat terinspirasi dari sesi ini. “Materinya sangat membuka wawasan dan membuat saya makin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan,” ungkapnya.
Sesi kedua diisi dengan presentasi final lomba proposal project plan dan poster ilmiah, yang telah berlangsung sejak 27 Maret–16 Mei 2025. Ada sejumlah tim dari SMA/SMK di Kota Semarang dan sekitarnya yang terlibat, menyampaikan ide-ide strategis mereka untuk menjaga keanekaragaman hayati.
Tim dari SMAN 3 Semarang keluar sebagai Juara 1, disusul SMA Kebon Dalem Semarang sebagai Juara 2, dan SMAN 2 Semarang sebagai Juara 3. Karya-karya mereka dinilai unggul dalam hal kreativitas, relevansi terhadap tema, serta cara penyampaian gagasan yang meyakinkan.
Wakil Dekan Bidang Non Akademik dan Kemahasiswaan FITL SCU, B. Yosef Arya W., MArs., mengapresiasi antusiasme siswa-siswi peserta. Menurutnya, isu pelestarian lingkungan sudah semestinya menjadi pembahasan umum di kalangan anak muda.
“Anak muda adalah motor perubahan. Kalau isu lingkungan tidak mulai dibicarakan sekarang, kapan lagi? Apakah harus menunggu sampai kita benar-benar kehabisan ruang hijau dulu baru bertindak?” ujarnya.
Tak hanya itu, acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan musik dari mahasiswa FITL dan penampilan spesial dari musisi nasional Joeniar Arief, yang membawakan sejumlah lagu seperti Rapuh, Jika Memang, dan Stand By Me.
Ketua pelaksana kegiatan, Mikhael Abrames, menyebut bahwa Green Festival bukan sekadar program kerja tahunan, melainkan sebuah gerakan bersama. “Sebagai mahasiswa di fakultas yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan, kami punya tanggung jawab moral untuk mengajak masyarakat ikut terlibat menjaga bumi,” pungkasnya.
Dengan semangat #Eco-Unity, FITL SCU berharap Green Festival dapat terus menjadi ruang kolaborasi bagi generasi muda dalam merancang masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.