Prof Manahan MP Sitompul, Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menyambangi Soegijapranata Catholic University (SCU). Beliau berkesempatan menyapa mahasiswa serta dosen Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) SCU. Beliau hadir di tengah Kuliah Umum FHK “Kewenangan Mahkamah Konstitusi dan Perkembangan Ketenagakerjaan serta Perlindungan Hak-Hak Konstitusional Pekerja/Buruh Indonesia.” Kegiatan ini diselenggarakan di Theater Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan pada Jumat (17/11).
Kegiatan ini secara khusus bicara mengenai peran MK dalam menjaga hak pekerja di Indonesia. Adapun salah satunya lewat putusannya yang dikeluarkan pada akhir 2020 tentang perbaikan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja (CP). “Kenapa saat itu diputuskan oleh MK sebagai inkonstitusional bersyarat? Di sini kesempatannya untuk bertanya langsung,” ujar Dr Eko Nurmadiansyah, dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum SCU sekaligus Ketua Kuliah Umum FHK.
Selain itu, UU Hak Cipta dan perlindungan buruh imigran serta pekerja di Indonesia juga turut disinggung dalam forum ini. “Persoalan kemanusiaan dan hukum ini yang penting diketahui dan berkaitan dengan mahasiswa,” ujar Prof Rika Saraswati, Ketua Prodi (Kaprodi) Ilmu Hukum SCU.
Dr Eko menjelaskan, topik bahasan tersebut juga banyak bersinggungan dengan berbagai mata kuliah (matkul) yang ditempuh mahasiswa. Adapun di antaranya Hukum Acara MK, Hukum Acara Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), serta Hukum Bisnis. “Bukan hanya teori, melainkan juga mendapatkan langsung ilmu prakteknya dari sumbernya, dari praktisinya,” tambahnya.
Lebih lanjut, beliau dan Prof Rika berharap mahasiswa bisa mengeksplorasi lebih banyak tentang keilmuannya lewat kegiatan ini. “Memberikan ilmu pengetahuan serta pengalaman dari narasumber,” tambah Prof Rika.
Ini kedua kalinya FHK SCU mendatangkan langsung hakim MK ke kampusnya. Sebelumnya, SCU berkesempatan mengundang Hakim Agung MK, Dr Daniel Yusmic Pancastaki Foekh dalam kegiatan serupa pada Sabtu (30/9).
