Writer: Putri Paramita Az Zahra; Editor: Ekawati Marhaenny Dukut

This is Badai’s story, yes, but in many ways, it’s mine too. And maybe yours. Badai reflects the parts of us that feel broken and hard to love. For him, it’s always either crying or laughing, too much or nothing at all, I love you or I hate you—because of the BPD he lives with. But having BPD doesn’t mean he’s unlovable. And Summer proves that. Through their story, I wanted to show a kind of love that doesn’t just try to fix, but chooses to understand each other. [BPD: borderline personality disorder]

Ini kisah seorang anak muda bernama Badai, ya, tapi dalam banyak hal, ini juga kisahku. Dan mungkin kisahmu. Badai mencerminkan bagian-bagian diri kita yang merasa hancur dan sulit dicintai. Baginya, selalu menangis atau tertawa, terlalu banyak atau tidak sama sekali, aku mencintaimu atau aku membencimu—karena BPD yang ia derita. Namun, memiliki BPD bukan berarti ia tak mudah dicintai. Dan Summer membuktikannya. Melalui kisah mereka, aku ingin menunjukkan cinta yang tak hanya mencoba memperbaiki, tetapi memilih untuk saling memahami. [BPD: gangguan kepribadian ambang]