Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas kedua di dunia setelah Brazil karena keanekaragaman hayatinya yang lebih tinggi ketimbang negara-negara lain. Biodiversitas ini semestinya dapat menjadi modal alamiah untuk pembangunan berkelanjutan. Kendati berperan penting untuk memelihara keseimbangan ekosistem, menjadi regulator iklim, maupun memberikan nilai kemanfaatan lain bagi manusia dalam hal ekonomi, pariwisata, kesehatan, budaya, dan sebagainya, biodiversitas kita semakin terancam dengan eksploitasi dan kerusakan habitat yang masif. Kebijakan dan upaya pemerintah perlu didukung oleh peran serta masyarakat untuk melestarikan biodiversitas tersebut untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Buku ini menyajikan ragam flora lokal Desa Wisata MENARI di Dusun Tanon, Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Sebagai laboratorium sosial yang bertitik berat pada konservasi budaya dan kesenian lokal untuk mendukung penghidupan warganya, Desa Wisata MENARI berupaya untuk juga menemu-kenali jenis-jenis flora yang selama ini lekat dalam kehidupan sehari-hari warganya. Pendataan flora lokal ini dilakukan dengan pendekatan konservasi berbasis komunitas (Community-based Conservation) yang menekankan arti penting partisipasi masyarakat lokal sebagai pemilik yang lebih mengenali flora yang ada di wilayah mereka. Eksplorasi mengenai ciri-ciri perawakan (habitus) berbagai flora serta manfaatnya dapat memberikan pengetahuan dan dapat menjadi sarana edukasi, baik bagi masyarakat lokal maupun pengunjung Desa Wisata MENARI. Dengan demikian, pembangunan di Desa Wisata MENARI dapat berkelanjutan karena melalui eksplorasi lingkungan hidup yang dibarengi pelestarian, mereka dapat memperoleh manfaat ekonomi yang merata untuk masyarakat sekaligus melestarikan budaya lokal. Melalui pelestarian flora, kita merawat pengetahuan demi keberlanjutan bagi generasi yang akan datang.
Penulis :
Yoga Aji Handoko, Widhi Handayani, Damara Dinda Nirmalasari Zebua, Immanuel Tegar Riven, Syahrul Neeza Aryana Nugroho, Yohanes Hasiholan Parhusip, Aditya Dwi Kurniawan, Charlotte Putri Bandono, Zuyana Yemima Galingging, Caterine, Sepdi Syarofina Zahra



