Penulis: JC Tukiman Taruna
Manusia membinatangkan diri atas berbagai alasan. Rasanya sulit diterima atau dipercaya, namun benar adanya bagaimana (betapa)
manusia “menurunkan” derajat dan martabatnya sebagai manusia seraya bertingkahlaku seperti binatang. Salah satu contohnya ialah membeo, menirukan burung beo yang dapat menirukan berbagai suara. Meskipun seseorang sudah memangku jabatan tinggi, ada saja yang kebijakan atau ungkapan-ungkapannya hanya menirukan orang lain. Tragikkah hal seperti ini dan masih terjadi di zaman kini?Jawabannya, masih. Ada 10 (sepuluh) binatang, mulai dari asu, anjing sampai ular, ular rentan ditirukan oleh perilaku manusia; atau sekurang-kurangnya dipergunakan sebagai peribahasa atau pun idiom untuk “menyindir” manusia. Akan tetapi dapat juga sebaliknya, mungkin saja binatang itulah yang “menirukan” tingkah laku manusia.