Sebanyak 50 kelompok mahasiswa Program Studi Psikologi Soegijapranata Catholic University (SCU) memamerkan proyek pemberdayaan masyarakat yang telah digarap selama 1 semester. Hasil garapan proyek tersebut ditampilkan dalam Pameran Pemberdayaan Masyarakat di Selasar Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan pada Jumat, 6 Desember 2024.
Merupakan capaian akhir Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat, pameran ini menampilkan berbagai produk yang dihasilkan mahasiswa bersama mitra masyarakat. Adapun mitra masyarakat yang dimaksud di antaranya kelompok PKK, karang taruna, sekolah, UMKM, serta komunitas lokal lainnya.
“Kami merancang program yang sesuai dengan kebutuhan mitra, melaksanakan kegiatan pemberdayaan, dan menghasilkan produk yang dipamerkan. Produk yang dihasilkan ada tiga kategori: jasa, produk makanan, dan produk non-makanan,” ujar Mikael Ewaldo Karo Karo, salah satu mahasiswa peserta mata kuliah.
Mikael sendiri bekerja sama dengan kelompok tani bawang merah, menghasilkan produk bawang goreng. “Kami mendampingi mitra setiap minggu, memberikan materi tentang motivasi dan goal setting, hingga melakukan praktik bersama untuk menghasilkan produk. Ini melibatkan aspek psikologi sosial dan community development,” katanya.
Menurut Dosen Pengampu Mata Kuliah Bartolomeus Yofana Adiwena, MSi, program pemberdayaan masyarakat memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa untuk memahami kebutuhan masyarakat. Ia pun menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam pembelajaran melalui mata kuliah ini.
“Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga membantu masyarakat mengatasi kesulitan, khususnya dalam aspek psikologis. Dengan demikian, setelah lulus mereka akan siap terjun ke masyarakat dan menggunakan ilmu psikologi untuk menyelesaikan masalah kehidupan,” tegasnya.
Sejalan dengan itu, Koordinator Mata Kuliah dan Pameran Drs. Pius Heru Priyanto, MSi menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan mahasiswa dari 2 kurikulum. “Mahasiswa kurikulum lama semester 7 menjalani praktik melalui Mata Kuliah Praktek Pemberdayaan Masyarakat (3 SKS), sementara kurikulum baru mengintegrasikan teori dan praktik dalam Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat (4 SKS). Mereka menjalani praktik selama 6 minggu di lapangan dan di minggu ke-7 wajib menampilkan hasil praktik mereka melalui pameran ini,” ungkapnya.