Unika Soegijapranata Semarang mengelaborasi musik jazz sebagai penanda keberagaman dalam menimba kompetensi akademik melalui Soegijazz 2017. Tak hanya sekadar suatu jeda tahunan, namun tiga tahun terakhir Soegijazz memberi ruang tenang di awal tahun akademik. Pagelaran Soegijazz 2017 istimewa oleh kehadiran dan penampilan EvaCelia sebagai bintang tamu bersama Tohpati Ario Hutomo.
Ruang Ekspresi Musik
"Kami menyelenggarakan Soegijazz pertama-tama untuk memberi ruang kepada mahasiswa untuk berekspresi secara musical," kata Prof Dr Ir Y Budi Widianarko MSc, Rektor Unika Soegijapranata.
Lebih lanjut Prof Budi menjelaskan, "Ini Soegijazz ke-3 dan terakhir pada periode saya sebagai Rektor Unika. Semoga ke depan tetap dilanjutkan!"
Rektor terpilih Prof Dr Frederik Ridwan Sanjaya MIEC pun menegaskan bahwa Soegijazz akan terus digelar. "Ya tahun-tahun mendatang, Soegijazz tetap dilanjutkan. Soegijazz memberi ruang secara musikal Unika Soegijapranata connected dengan semua dan siapa saja!", katanya.
Sementara itu Benedictus "Benny" Danang Setianto, Ketua Panitia Soegijazz mengatakan, Soegijazz 2017 bertema sesuai tema karya Unika 2017: Transformasi Inspiratif. “Melalui musik jazz, kita mentransformasi hidup kita dalam keberagaman yang inspiratif," ujarnya.
Keragaman Komunijazz
Turut mewarnai Soegijazz 2017 adalah Youaniv3rse (Yogyakarta); Tematik Improvisation Session: Membentuk Rhtym pada Bass dan Slap Basic Intermediate oleh Dion (UPH); Hit Hat Variation and Drumb Groove Andi Miracle (Komunitas Drummer Semarang).
Soegijazz 2017 juga disemarakkan oleh berbagai Komunitas Jazz misalnya 5Creation (Jakarta), SavoUr (Semarang), Sannes (Semarang), Isolf (Yogyakarta), Diondjokoadi Project (Jakarta). Choaching clinnic Basic Improvisation Keyboard oleh Yusuf (Jazz Ngisorringin), dan Why IBF (Indonesian Bass Family) oleh Dityo (profesional lulusan Sydney Conservatory).
Tak ketinggalan DAC Band Dudur CS dengan Raka pada alto-saksofon pun memesona para hadirin, termasuk Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng yang hadir menikmati Soegijazz. Bahkan tiga tahun Soegijazz digelar, Ganjar selalu hadir.
Keberagaman Interreligius
Romo Aloys Budi Purnomo Pr, Pastor Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata sangat mengapresiasi Seogijazz yang mengusung warna keberagaman. "Bagi saya ini merupakan Keragaman Komunijazz oleh sebab menampilkan beraneka ragam komunitas jazz dari berbagai daerah dan kampus."
Secara pribadi, Romo Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang itu merasa terhormat boleh ikut mewarnai Soegijazz 2017. Dua lagu dinyanyikannya yakni "Warna-Warni Kehidupan" dari album terbarunya "UntukMu Indonesia – Doa Seorang Imam" dan "Amazing Grace".
"Saya hanya setitik embun di tengah samudera Soegijazz 2017 semoga tidak merusak keindahan ombak gelombangnya," kata Romo Budi sebelum mulai penampilannya.
"Saya akan menghadirkan musikan jazz kehidupan. Di luar pakem, menyanyi dan meniup saksofon dipadukan tarian Sufi para Santri dari Al-Islah Tembalang, Ilham dan Furqon; namun tetap menghadirkan harmoni kehidupan. Itulah jazz yang akan saya hadirkan." kata Romo Budi.
Maka, Soegijazz 2017 pun hadir juga dalam keragaman interreligius dari kolaborasi itu. Soegijazz yang dilaksanakan di Sport Hall Unika itu juga menampilkan Gratia Choir. Dan Soegijazz 2017 pun kian warna-warni dalam harmoni.