
Prestasi membanggakan datang dari mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Soegijapranata Catholic University (SCU), Rangai Batsyeba Mou. Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro tersebut berhasil meraih Juara 3 pada ajang Pugnator Open International Taekwondo Championship 2025 yang digelar pada 3–5 Oktober di UNY Sport Complex, Yogyakarta.
Kejuaraan bergengsi ini diselenggarakan oleh Ongstevanus dan diikuti lebih dari 3.000 atlet dari tujuh negara, yaitu Malaysia, Singapura, Pakistan, Filipina, Thailand, Timor Leste, dan Indonesia. Kompetisi mempertandingkan empat kategori utama, yakni kyorugi (pertarungan), poomsae (jurus), speed kick, dan freestyle. Dalam ajang ini, Rangai tampil meyakinkan di kategori poomsae dan sukses membawa pulang medali perunggu di ajang internasional pertamanya.
Bagi Rangai, prestasi ini bukan sekadar hasil latihan fisik, tetapi juga buah dari ketekunan dan keberanian menantang diri sendiri. “Saya mempersiapkan diri selama satu bulan penuh, dengan latihan fisik, kecepatan, dan kekuatan gerakan. Setiap hari saya memulai dengan pemanasan, lalu melatih teknik tendangan dan pukulan menggunakan beban di pergelangan tangan dan kaki,” ujarnya.
Perjalanan menuju kejuaraan internasional ini menjadi pengalaman berharga pertama bagi Rangai. Ia mengaku tak terlalu memikirkan hasil, melainkan ingin menikmati proses bertanding di level dunia. “Awalnya saya tidak berpikir soal menang atau kalah. Saya hanya ingin mencoba, karena ini pengalaman pertama saya bertanding di tingkat internasional. Saya bersyukur bisa tampil dan bahkan mendapat juara 3,” ungkapnya dengan senyum bangga.
Ketertarikan Rangai terhadap taekwondo sudah tumbuh sejak ia duduk di bangku SD kelas 3. Ia mulai aktif mengikuti berbagai kejuaraan sejak tahun 2020 dan terus mengasah kemampuan teknik dan mentalnya hingga kini. “Bagi saya taekwondo itu seru dan menyenangkan. Setiap gerakan punya makna, bukan hanya soal kekuatan fisik tapi juga disiplin dan fokus,” tuturnya.
Sebagai atlet muda yang berasal dari SMAN 8 Malinau Barat, Kalimantan Utara, Rangai merasa bangga bisa mewakili Indonesia di panggung internasional. Ia mengakui bahwa dukungan keluarga menjadi salah satu faktor terpenting dalam perjalanannya. “Keluarga saya selalu memberi semangat sejak saya masih kecil. Mereka sangat senang dan bangga setiap kali saya berhasil membawa pulang medali,” ucapnya.
Setelah sukses di Yogyakarta, ia kini tengah mempersiapkan diri untuk pertandingan berikutnya, yakni CNN Indonesia Taekwondo Championship 2 Piala Menpora 2025 yang akan digelar pada 14–16 November di GOR Ciracas, Jakarta Timur. “Yang terpenting bukan seberapa banyak medali yang saya dapat, tapi bagaimana saya bisa terus belajar, berkembang, dan membawa nama baik kampus serta Indonesia,” tutup Rangai penuh semangat.