Fakultas Kedokteran (FK) Soegijapranata Catholic University (SCU), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Suluh Kasih Bangsa, dan Perusahaan Farmasi Kalventis menyelenggarakan Seminar Nasional “Peran Vaksinasi Hepatitis B & Influenza dalam Melindungi Tenaga Kesehatan dan Memastikan Keselamatan Pasien” secara hybrid pada Kamis, 2 Oktober 2025 di Teater Fransiskus Asisi, Kampus 2 SCU BSB.
Forum ini menghadirkan Dekan FK-SCU periode 2025–2029, dr. Edward Hartono, MARS, Theodorus Rinaldo, Sp.PD, FPCP, Praktisi dari RS Elisabeth Semarang, dan dr. Enny Listiawati, MPH, dari LKP Suluh Kasih Bangsa. Mereka menyoroti pentingnya vaksinasi sebagai salah satu langkah paling efektif dalam mencegah penyakit menular dan menyelamatkan jutaan manusia tiap tahunnya.
Di Indonesia sendiri, keberhasilan vaksinasi telah menghapus atau menekan angka kasus penyakit berbahaya seperti cacar, polio, dan difteri. Meski demikian, tantangan masih ada, mulai dari ketersediaan vaksin, penolakan masyarakat terhadap jenis vaksin tertentu, hingga perlunya peningkatan peran perguruan tinggi dalam mendukung vaksinasi.
“FK-SCU mengambil langkah cepat menghadirkan forum ilmiah ini sebagai bentuk komitmen mendukung perlindungan tenaga medis dan tenaga kesehatan melalui vaksinasi,” ujar dr. Edward. Ia menilai pentingnya peran kampus dalam vaksinasi. Ia menyebut alasannya yaitu mempermudah akses vaksin bagi sivitas akademika, memastikan mahasiswa dan dosen, khususnya calon tenaga kesehatan (nakes), terlindungi sebelum terjun ke fasilitas kesehatan.
Sejalan dengan itu, baik Theodorus maupun dr. Enny, sepakat bahwa vaksinasi bagi nakes dan calon nakes penting untuk melindungi diri maupun mencegah penularan nosokomial kepada pasien yang rentan.
Lebih lanjut, Dosen FK SCU Dr.dr. Fransiska P. Hardimarta, MSi.Med. menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk memberikan literasi kesehatan kepada masyarakat luas, khususnya tentang vaksinasi, sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Kami berharap jangkauan literasi tentang vaksinasi semakin luas, bukan hanya bagi tenaga kesehatan tetapi juga masyarakat,” tuturnya.
Bersamaan dengan itu, Dr. dr. Fransiska menambahkan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi upaya pihaknya dalam memperkuat jejaring kerja sama. Ke depan, pihaknya menargetkan kegiatan serupa terus digelar sehingga literasi kesehatan, khususnya vaksinasi, dapat semakin meningkat demi kesehatan tenaga medis, tenaga kesehatan, dan masyarakat secara keseluruhan.