Pages

Mahasiswa SI SCU Tawarkan Inovasi Blockchain untuk Dunia Akademik dalam Konferensi Internasional

Mahasiswa SI SCU Tawarkan Inovasi Blockchain untuk Dunia Akademik dalam Konferensi Internasional

Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi (SI) Soegijapranata Catholic University (SCU) turut berpartisipasi memaparkan risetnya dalam The 12th International Conference on Information Technology, Computer, and Electrical Engineering (ICITACEE) 2025 yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (UNDIP) di Hotel Grand Candi Semarang pada 28 Agustus 2025.

Mereka adalah Ezra Natanael, Reynald Dian Kristiawan, dan Ignatius Valentino Kurniawan. Dalam forum ilmiah internasional tersebut, ketiganya membawakan riset inovatif yang berfokus pada penerapan teknologi blockchain untuk menjawab berbagai tantangan digital di bidang pendidikan.

Ezra mempresentasikan riset berjudul “Blockchain-Based Digital Diploma Verification System Using Solana and IPFS Storage.” Ia menggagas sebuah platform verifikasi ijazah digital berbasis blockchain Solana dengan penyimpanan terdesentralisasi InterPlanetary File System (IPFS). Sistem ini dirancang untuk menjawab tantangan verifikasi dokumen akademik yang selama ini lambat, rawan pemalsuan, serta sangat bergantung pada sistem terpusat.

“Dalam penelitian ini, saya memfokuskan pada perancangan sistem digital yang bermanfaat dan etis. Riset kami menghadirkan solusi verifikasi ijazah berbasis blockchain agar lebih cepat, aman, dan transparan,” jelas Ezra.

Hasil uji coba menunjukkan bahwa ijazah dapat diunggah dan diverifikasi keasliannya dengan efisiensi tinggi, hanya membutuhkan sekitar 400 milidetik untuk transaksi blockchain dan kurang dari dua detik untuk mengakses dokumen lengkap. Hasil ini jauh lebih cepat dan hemat energi dibandingkan metode konvensional maupun sebagian besar sistem blockchain lain yang cenderung mahal serta boros sumber daya.

Sementara itu, Reynald memaparkan risetnya yang berjudul “A Blockchain-Driven Approach to Crowdfunding for Student’s Research Financing.” Penelitiannya berangkat dari keresahan terhadap minimnya pendanaan riset mahasiswa di Indonesia yang berdampak pada rendahnya kualitas hasil penelitian dan skor PISA nasional.

“Saya ingin menciptakan alternatif pendanaan riset yang aman dan transparan menggunakan metode crowdfunding berbasis blockchain dalam lingkungan Ethereum. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor, mewadahi para peneliti dengan dana minim, serta membentuk komunitas antar research activist,” jelas Reynald.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa keikutsertaannya dalam ICITACEE bukan hanya sebagai syarat akademik, tetapi juga bentuk ketertarikan pribadi terhadap sektor blockchain. “Selain menjadi alternatif tugas akhir, konferensi ini juga jadi kesempatan untuk networking dan bertukar gagasan dengan akademisi dari berbagai negara,” ujarnya.

Adapun Ignatius mempresentasikan riset berjudul “Blockchain-driven Gamification Model to Enhance Student Motivation and Participation.” Sesuai dengan judulnya, ia mengembangkan sistem gamifikasi berbasis blockchain yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi pengguna dalam memasukkan sertifikat akademis mereka ke dalam sistem blockchain.

“Elemen gamifikasi yang saya gunakan berupa reward system untuk menumbuhkan motivasi dan partisipasi pengguna dalam proses tersebut,” terang Valen.

Kelebihan utama dari sistem ini terletak pada penggunaan tanda tangan digital, yang memastikan keaslian dan keabsahan setiap sertifikat yang dimasukkan ke dalam blockchain. Melalui pendekatan ini, Valen berharap teknologi blockchain tidak hanya dimanfaatkan untuk validasi dokumen, tetapi juga mampu menghadirkan pengalaman interaktif yang mendorong keterlibatan aktif mahasiswa dalam dunia akademik digital.

“Fokusnya memang pada sertifikat akademis, karena hanya sertifikat jenis ini yang memiliki digital signature resmi. Jadi sistem yang saya kembangkan benar-benar difokuskan untuk memastikan keaslian sertifikat pendidikan,” tambahnya.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp