Tim mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Soegijapranata Catholic University (SCU), meraih Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Inovasi Pangan dan Gizi Mahasiswa Tingkat Nasional yang diselenggarakan Sekolah Vokasi IPB University pada 28 Juni 2025. Mereka adalah Wanda Meilasthe (Alumnus SMA Bopkri Yogyakarta), Oei, Ivena Evelyn Surya Hartono (Alumnus SMA Kolese Loyola), dan Clarensa Tania Dewi (Alumnus SMA Kolese Loyola).
Gagasan
Ketiganya berhasil meraih prestasi melalui gagasan produk minuman bubuk fungsional, Femiboost yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti kacang merah, kacang kedelai, kacang hijau, ubi jalar kuning, dan madu. Bahan-bahan tersebut dapat membantu mencegah anemia dan berpotensi menekan angka stunting yang masih tinggi di Indonesia. “Karena tingginya prevalensi anemia dan juga stunting di Indonesia. Kondisi ini tentunya berdampak buruk pada kesehatan, kesejahteraan, hingga produktivitas masyarakat. Dengan ide ini, diharapkan kami juga bisa ambil bagian untuk mendukung program pemerintah.” ujar Wanda.
Tak hanya berhenti di lomba saja, mereka masih terus melakukan pengkajian dan penyempurnaan terhadap produk, khususnya dari segi rasa dan kecukupan gizi agar manfaatnya dapat lebih optimal. “Selanjutnya hal yang dapat kami lakukan adalah dengan melakukan penyuluhan baik di posyandu maupun kepada masyarakat umum terkait produk ini.” jelas Claren. Dengan demikian, Femiboost tidak hanya dikenal luas, tetapi juga dapat dimanfaatkan secara nyata untuk mendukung kesehatan masyarakat.
Halangan dan Tantangan
Waktu menjadi tantangan terbesar bagi Wanda, Ivena, dan Claren. Di tengah padatnya aktivitas sebagai mahasiswa, mereka harus pandai membagi waktu antara perkuliahan, tugas akademik, dan pengembangan produk. “Keterbatasan waktu di tengah kesibukan kami sebagai mahasiswa Teknologi Pangan menjadi tantangan, kami juga harus banyak latihan untuk memberikan presentasi terbaik. ujar Ivena. Meski begitu, dosen pembimbing mereka selalu mendampingi melalui bimbingan dan masukan-masukan. “Tentunya pencapaian kami tidak lepas dari peran dan perhatian dosen pembimbing kami yang selalu memberi evaluasi atas hasil kerja kami. Melalui bimbingan, kami bisa bertukar pendapat terkait karya tulis kami.” tandas Claren.
Rangkaian lomba terdiri dari beberapa tahap yang masing-masing memerlukan proses seleksi. Tahapan dimulai dengan pengumpulan abstrak sebagai seleksi awal, dilanjutkan dengan pembuatan full paper bagi peserta yang lolos, dan diakhiri dengan presentasi hasil di hadapan dewan juri. Melalui proses yang cukup panjang dan kompetitif ini, Wanda, Ivena, dan Claren berhasil membuktikan kualitasnya dan menjuarai ajang ini.
Selain mengikuti kompetisi, mereka juga berhasil lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan menjadi perwakilan dari SCU dalam bidang PKM Research Eksakta (RE). Keberhasilan ini menjadi langkah awal untuk menekuni riset lebih dalam ke depannya. Mereka pun berencana melanjutkan pengembangan produk melalui kolaborasi lintas disiplin, salah satunya dengan menggandeng beberapa mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) SCU. (Humas SCU/Tisha)