TikTok Itu TaktikWong Jawa Sugih Taktik
Penulis: JC Tukiman Taruna; Fidelis Aggiornamento Saintio
TikTok (tiktok) itu fenomena kehidupan modern serba digitalistik-teknologik, serba cangih dan cepat akurat. Tik tok itu sebuah aplikasi media sosial, mulai diluncurkan pada 2016 oleh Bytedance, sebuah perusahaan teknologi asal Tiongkok.
Produk utama Tik tok ialah video, malahan video pendek berdurasi antara 15 detik sampai 60 detik dengan berbagai fiturnya, seperti filter dan efek visual, musik dan suara, teks dan stiker; serta dapat menjalin koneksi dengan pengguna lain.
Lebih lanjut, menurut jawaban Meta AI, Tik tok pada umumnya berisi konten-konten berupa (a) hiburan, sepeerti tarian, music, komedi, (b) edukasi, berupa tutorial, tips, dan trik-trik; (c) berita dan aktualitas; serta (d) promosi dan iklan.
Semua konten itu sangat besar peluangnya untuk mencari (dan mencuri??) serta mendapatkan uang bagi tik tokers yang memang telah “lulus” seleksi. Ada beberapa syarat supaya “lulus,” seperti jumlah pengikut yang signifikan, konten yang berkualitas, mematuhi kebijakan dan pedoman yang ditetapkan oleh pihak Tik tok.
TikTok itu kerja mesin, namun mesin yang cerdas karena berdasarkan asupan sedikit data saja, ia dapat mengembangkan secara super kilat informasi yang bahkan mungkin tidak diperlukan. Sementara itu, taktik adalah kerja cerdas otak manusia yang sangat mungkin terbatas informasi yang disuguhkannya.
Uraian lebih luas dan mendalam tentang tiktok ada di bagian Bab I, ditulis oleh seorang dosen muda dari Soegijapranata Catholic University (SCU) Semarang. Pertanyaan yang muncul terkait tiktok ini, ialah apakah tiktok itu sekedar taktik yang tidak akan berumur panjang karena mesin cerdas akan silih berganti? Sementara, taktik manusia Jawa sangat dan sudah berumur panjang, dan entah sampai kapan karena masih akan tetap dilakukan oleh manusia. TikTok mungkin tergantikan, sedang taktik tak mungkin tergantikan.
Selamat membaca cerdas, kritis, dan hati-hati.