Keuskupan Agung Semarang (KAS) menggandeng Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) menyelenggarakan Pelatihan Akuntansi, Keuangan, Pajak, dan Hukum di Gedung Justinus, Kampus 1 SCU Bendan pada Rabu, 2 Juli 2025.
Pelatihan ini diperuntukkan bagi para romo kepala dari paroki yang dinaungi KAS. Mereka berasal dari: Paroki Kristus Raja Baciro; Paroki Santo Thomas Rasul Bedono; Paroki St. Maria Diangkat ke Surga Palur; Paroki St. Yusuf Bintaran; Paroki St. Maria Tak Bernoda Nanggulan; Paroki St. Maria Fatima Magelang, dan; Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo. Selain itu, ada juga 3 romo dan pengurus KAS yang mengelola bidang ekonomat serta teknologi dan sistem informasi yang turut berpartisipasi.
Mereka diberikan pendalaman mengenai akuntansi dasar, penghitungan dan pelaporan keuangan serta perpajakan, hingga pengantar hukum kaitannya dengan pengelolaan aset Gereja. Wakil Dekan I Bidang Akademik, Riset, dan Kerja Sama FEB SCU Linggar Yekti N, PhD mengatakan hal ini bertujuan untuk mendukung tata kelola keuangan Gereja yang transparan dan akuntabel.
“Para romo ini seperti CEO atau Direktur Utama di paroki mereka, yang bertanggung jawab terhadap seluruh pemasukan maupun pengeluaran di sana (paroki). Penting bagi mereka untuk mengetahui aspek-aspek keuangan, termasuk dari sudut pandang hukumnya seperti apa jika terjadi kasus terkait hal tersebut,” ujarnya.
Lebih dari itu, Linggar menilai pelatihan ini juga penting bagi para romo kepala sebagai pengambil keputusan utama sekaligus penanggung jawab pengelolaan keuangan di parokinya masing-masing. “Tidak hanya mengetahui prosedur akuntansi, tapi juga memahami filosofi dan tanggung jawab moral dalam mengelola uang umat,” tambahnya.
Pada 12 November 2024 lalu, pelatihan sejenis juga diselenggarakan KAS bersama FEB SCU untuk 8 romo yang mengelola bidang ekonomi, termasuk pengembangan bisnis dan pengelolaan keuangan di keuskupan. Mereka diberikan materi mengenai materi serupa, dengan fokus pada pengembangan bisnis.
Lebih lanjut, ia menambahkan pihaknya diminta langsung oleh KAS untuk memenuhi kebutuhan pelatihan bagi para romo. Sejalan dengan itu, pelatihan ini menurut penjelasan Linggar merupakan bukti komitmen pihaknya dalam mendukung pengembangan Gereja. Ia pun berharap pengetahuan yang dibagikan dalam pelatihan tersebut dapat diaplikasikan untuk mendukung kebutuhan Gereja. “Merupakan salah satu perhatian kami di FEB untuk memberikan ‘penyegaran’ bagi para romo, khususnya di KAS. Harapannya bisa ikut meningkatkan keterampilan serta kompetensi para romo,” pungkasnya.