Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Soegijapranata Catholic University (SCU) bersama Yayasan Karya Bakti Nojorono (YKBN) memberikan pendampingan kepada 35 pelaku UMKM dan pemilik pusat oleh-oleh lokal di Kab. Kudus dalam menggali potensi buah khas Gunung Muria, parijoto. Program pengabdian kepada masyarakat tersebut dikemas dalam Focus Group Discussion (FGD) “Penguatan Pemberdayaan Komunitas Berbasis Aset dalam Pengembangan dan Pengolahan Buah Parijoto di Kab. Kudus” pada Rabu, 18 Juni 2025 di Gedung Nojoron Jambean Kudus.
Mereka mendapatkan pendampingan dari 6 dosen dari 3 program studi, yaitu: Victoria Kristina Ananingsih, Yohanes Alan Sarsita Putra, dan Natassia Clara dari Teknologi Pangan; Chatarina Yekti Prawihatmi dan Theresya Amelia dari Manajemen, serta; Maya Putri Utami dari Desain Komunikasi Visual (DKV). Kegiatan ini pun turut dihadiri perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kab. Kudus.
Yohanes menyebut bahwa forum ini membahas strategi hilirisasi produk olahan buah parijoto secara berkelanjutan. Para peserta pun diajak berdiskusi untuk menggali potensi buah tersebut. Mulai dari peluang inovasi produk olahan, strategi pemberdayaan berbasis aset, hingga konsep branding untuk mendukung produk agar bisa bersaing di pasar yang lebih luas. “Potensinya (parijoto) masih belum tergarap secara maksimal, padahal buah ini punya nilai budaya dan khasiat kesehatan yang tinggi,” tutur Yohanes.
Lebih lanjut, Yohanes menilai bahwa FGD ini menjadi langkah awal dalam mendukung transformasi buah parijoto dari ikon lokal menjadi komoditas unggulan Kab. Kudus di kancah nasional maupun internasional. Pihaknya pun berharap kegiatan ini mampu melahirkan model pemberdayaan yang tidak hanya berkelanjutan, namun mengakar kuat pada kekayaan lokal.
“Kami memadukan keilmuan teknologi pangan, bisnis, dan visual branding yang menjadi bagian dari rangkaian program pengabdian masyarakat kolaboratif dari SCU. Melalui pendekatan antara akademisi, komunitas, dan pemangku kepentingan, upaya kolaboratif ini diharapkan dapat mendorong potensi lokal jadi naik kelas,” harap Yohanes.