Soegijapranata Catholic University (SCU) kembali menggelar Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) sebagai puncak dari rangkaian proses Audit Mutu Internal (AMI) 2025. Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu, 22 Mei 2025 di Gedung Mikael, Kampus 1 SCU Bendan, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan dan pejabat struktural di lingkungan universitas.
RTM menjadi forum strategis dalam merumuskan langkah-langkah perbaikan mutu pendidikan berkelanjutan, berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi sistem penjaminan mutu yang telah dijalankan sepanjang tahun akademik. Seperti disampaikan oleh Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) SCU, Dr. A. Joko Purwoko, kegiatan ini menjadi sarana untuk membahas berbagai temuan dari proses audit yang telah dilakukan di tingkat fakultas, program studi, hingga lembaga universitas.
“RTM merupakan tahapan penting untuk menindaklanjuti hasil AMI. Temuan-temuan yang telah diidentifikasi sebelumnya kami evaluasi bersama, lalu kami rumuskan strategi perbaikannya,” terang Dr. Joko.
Audit Mutu Internal tahun ini sebelumnya telah resmi dibuka melalui rapat pembukaan yang digelar pada 24 Januari 2025 di Gedung Albertus, Kampus 1 SCU Bendan. Proses audit mencakup evaluasi terhadap capaian standar mutu, khususnya dalam bidang penelitian, pengabdian masyarakat, dan luaran akademik lainnya. Tim auditor internal melakukan penilaian terhadap berbagai indikator, mulai dari dana dan publikasi penelitian hingga efektivitas peninjauan penelitian yang dilakukan oleh masing-masing unit.
Ketua Satuan Tugas AMI, Dr. dr. Gregorius Yoga Panji Asmara menekankan bahwa RTM menjadi tahap akhir dari siklus evaluasi mutu yang bertujuan untuk memastikan seluruh unit di SCU bergerak menuju standar yang telah ditetapkan. “RTM ini bukan hanya untuk menilai, tetapi untuk merancang solusi konkret atas aspek yang belum memenuhi standar, agar AMI tahun berikutnya bisa menunjukkan peningkatan signifikan,” ujar dr. Gego.
Selain menjadi wadah evaluasi, RTM juga merepresentasikan semangat SCU dalam menghidupi budaya mutu sebagai bagian dari perutusannya sebagai institusi pendidikan Katolik. Rektor SCU, Dr. Ferdinandus Hindiarto menegaskan pentingnya forum ini sebagai bentuk tanggung jawab institusi terhadap kualitas layanan pendidikan yang diberikan.
“RTM ini bukan semata-mata kewajiban administratif, melainkan bentuk nyata dari misi kita untuk terus menghadirkan pembaruan dalam pendidikan tinggi. Proses ini menjadi bagian dari panggilan kita sebagai komunitas akademik Katolik yang ingin terus tumbuh dan memberikan dampak,” tegas Dr. Ferdinand.
Lebih lanjut, hasil dari forum RTM akan menjadi dasar penyusunan program kerja tahunan universitas. Rektor menyebut akan ada rapat lanjutan bersama para dekan untuk memastikan tindak lanjut nyata dari setiap rekomendasi yang disepakati dalam RTM.