Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Soegijapranata Catholic University (SCU), Kembangtaru berhasil menyabet Juara Harapan 2 dalam ajang The 19th National Folklore Festival (NFF). Kompetisi tersebut diselenggarakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI pada 26 Februari 2025.
Prestasi ini mereka raih setelah menampilkan Tari Sri Sasanjung, tarian khas Banyuwangi yang menceritakan sosok lembut, anggun, dan tegas dari sosok Dewi Sri Tanjung. Tari ini biasa ditampilkan dalam acara penyambutan tamu pada acara adat penting di Banyuwangi.
Dalam kesempatan ini, UKM Kembangtaru mengirimkan 5 penarinya, yaitu: Fransiska Romana Maharani (Nutrisi dan Teknologi Kuliner ‘22), Elisabeth Jessica Arlindia Cestu (Psikologi ‘24), Hasna Aurellia Widasari (Akuntansi dan Sistem Informasi ‘23), Amanda Aditya Maharani (Manajemen ‘23), dan Gisela Ingrid Puspandari (Akuntansi ‘24).
Kesan
Hasna menjelaskan timnya sudah mempersiapkan kompetisi selama kurang lebih 2 bulan sejak awal Januari 2025. “Meraih Juara Harapan 2 dalam NFF ke-19 ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi kami. Setidaknya, kami mampu mempertahankan pencapaian Kembangtaru sebelumnya yang juga meraih Juara Harapan 2 di NFF ke-18,” ujarnya.
Mereka pun bersaing dengan 18 kelompok peserta lainnya yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. “Kami tahu kalau ini ajang tahunan, sehingga kami termotivasi untuk melihat sejauh mana kami bisa berusaha dan terus berlatih,” sambung Gisela.
Halangan dan Tantangan
Prestasi ini pun semakin memotivasi UKM Kembangtaru untuk terus berlatih dan mengikuti kompetisi di masa mendatang. “Saat ini kami belum ada kompetisi lain yang sedang dipersiapkan, tapi kami tetap terbuka untuk tantangan selanjutnya,” ungkap Amanda.
Meskipun menghadapi tantangan dalam menyamakan gerakan dan membangun keselarasan emosi dalam tarian, UKM Kembangtaru berhasil memberikan penampilan terbaik mereka di panggung nasional. “Kami berlima harus menyatukan rasa agar tarian yang kami bawakan memiliki nyawa dan tidak terasa hambar,” tambah Amanda.
Dengan pencapaian ini, UKM Kembangtaru kembali membuktikan eksistensinya dalam melestarikan budaya Nusantara melalui seni tari di kancah nasional.