Sejumlah dosen dan tenaga kependidikan Soegijapranata Catholic University (SCU) menunjukkan komitmennya mendukung proses pengusulan Rm. YB. Mangunwijaya sebagai Pahlawan Nasional. Dukungan tersebut ditunjukkan dalam keterlibatan memberikan pelayanan dalam Misa Peresmian Pengusulan Rm. YB. Mangunwijaya menuju Anugerah Pahlawan Nasional.
Perayaan Ekaristi tersebut diadakan pada Senin, 10 Maret 2025 di Gereja Katedral Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci (Gereja Katedral Semarang). Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko berkesempatan memimpin misa sebagai Selebran Utama.
Dengan adanya misa, diharapkan proses pengusulan Rm. Mangunwijaya menjadi Pahlawan Nasional semakin mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan. Selain itu, semangat perjuangan dan dedikasi beliau dalam kehidupan sosial maupun keagamaan diharapkan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Dukungan SCU
SCU sendiri terlibat aktif sebagai Panitia Regional Pengusul Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional YB Mangunwijaya (YBM-PN) sejak November 2024 lalu. Didukung Panitia Peringatan 25 Tahun Wafatnya Rm. Mangun (PP-25), Ikatan Alumni Filsafat dan Teknologi (Ikafet) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan Polteka Mangunwijaya, SCU menyelenggarakan Seminar dan Pameran Foto “Jejak Karya Mangunwijaya” pada 25 November 2024 di Kampus 1 SCU Bendan.
Seminar tersebut menghadirkan Budayawan Mohammad Sobary, Ketua Yayasan Dinamika Edukasi Dasar (DED) Rm. CB. Mulyatno, dan Dekan Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) SCU Dr. Robert Rianto W.
Menurut keterangan Rektor SCU Dr. Ferdinandus Hindiarto, kegiatan tersebut juga merupakan upaya pihaknya mendukung usulan gelar Pahlawan Nasional untuk Rm. Mangunwijaya. “Kami ambil bagian untuk agenda itu karena kiprah beliau sangat relevan dengan semangat kami, Talenta Pro Patria et Humanitate. Beliau juga merupakan generasi penerus patron kami, Mgr. Soegijapranata,” pungkasnya.
Dukungan ini juga dilatar belakangi karena menurutnya sulit untuk mencari figur yang mampu dijadikan panutan di era modern ini. “Timbul keresahan bahwa sekarang ini tidak ada sosok yang bisa dijadikan role model, khususnya dalam hal kemanusiaan dan pendidikan,” jelasnya.
Sejalan dengan itu, Koordinator PP-25 A. Kunarwoko menjelaskan usulan tersebut saat ini sedang dalam proses pengajuan. Menurutnya, gelar Pahlawan Nasional akan lebih membuka peluang karya-karya Rm. Mangunwijaya dapat terus dikembangkan.
“Seminar serta pameran foto yang diselenggarakan juga merupakan upaya untuk meraih dukungan, khususnya di lingkungan pendidikan tinggi,” tandasnya.
Sekilas tentang Rm. Mangunwijaya
Rm. Mangunwijaya dikenal karena dedikasinya mendirikan Yayasan DED yang menawarkan pendekatan pendidikan holistik. Dalam arsitektur, karya-karyanya mengusung konsep tektonika yang mengutamakan harmoni dengan alam dan budaya lokal. Selain itu, perjuangannya bersama warga Kali Code di Yogyakarta dan warga terdampak proyek Waduk Kedung Ombo menjadi wujud komitmennya dalam membela hak-hak kaum marjinal.
